Dark/Light Mode

Vaksinasi Jadi Kunci Pemulihan Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi Nasional

Selasa, 25 Mei 2021 17:09 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia menerima pasokan 8 juta dosis vaksin Sinovac asal Cina dalam bentuk bulk (bahan baku) yang nantinya akan segera diproses di fasilitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma.

Ini adalah kedatangan tahap ke-13 dari komitmen vaksin Covid-19 melalui skema perjanjian bilateral maupun multilateral.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Hasbullah Thabrany menyambut baik kedatangan 8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac itu.

"Alhamdulillah, tentunya kita menyambut sangat positif dan mengapresiasi upaya pemerintah untuk terus berupaya mendatangkan vaksin di Indonesia. Saya kira pelaksanaan vaksinasi semakin cepat semakin bagus, karena vaksinasi ini menjadi kunci untuk pemulihan kesehatan masyarakat dan ekonomi nasional," ujar Hasbullah, Selasa (25/5).

Baca juga : Arsjad: Yuk, All Out Bantu UMKM Jadi Pilar Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Dia menambahkan, kedatangan bahan baku vaksin dari berbagai sumber ini juga menumbuhkan semangat bersama untuk bangkit dari pandemi Covid-19.

Namun demikian, kata Hasbullah, tugas pemerintah berikutnya adalah memastikan bahan baku vaksin sesuai dengan target. Soalnya, Indonesia tidak memiliki sumber vaksin, sehingga bergantung dengan negara yang memproduksi vaksin seperti China, India, dan Amerika Serikat. 

"Kalau di akhir tahun ini sudah setengah penduduk Indonesia yang telah di vaksinasi maka itu menjadi prestasi yang luar biasa dari pemerintah," tuturnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, pemerintah selalu menjaga ketersediaan vaksin. Dengan begitu, pelaksanaan vaksinasi bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Baca juga : Bahas Izin Kompetisi, Menpora Tegaskan Kesehatan Masyarakat Tetap Jadi Prioritas

"Vaksin yang sudah diterima Sinovac 3 juta dosis, Astrazeneca 6,4 juta, Sinopharm 1 juta, dan dengan kedatangan tahap 13 Sinovac 8 juta, maka total 83,9 juta dosis vaksin," ujar Menko Airlangga saat menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (25/5).

Airlangga juga memastikan, pemerintah berupaya menjamin keamanan, mutu, dan khasiat vaksin Covid-19. Sehingga tidak perlu ada keraguan masyarakat dalam menerima vaksin.

"Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh BPOM yang sudah mendapatkan pertimbangan dari para ahli ITAGI dan WHO. Bapak Presiden Joko Widodo juga menyebut vaksinasi Covid-19 adalah game changer, yaitu salah satu langkah krusial menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi Covid-19," tegasnya.

Untuk itu, kata Airlangga, pemerintah terus mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi dengan memperhatikan aspek kedaerahan atau geospasial berdasarkan basis, baik itu zona merah, oranye, dan kegiatan perekonomian untuk mencapai herd immunity. 

Baca juga : Muhadjir Imbau Masyarakat Tak Berlebihan Sikapi Isu Palestina

Hal itu bisa dicapai apabila 70 persen penduduk atau sekitar 181,5 juta jiwa divaksinasi. Realisasi vaksinasi sendiri per tanggal 23 Mei 2021 telah mencapai 24,9 juta.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menekankan, kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan serta pelaksanaan testing, tracing, dan treatment atau 3 T tetap diperlukan dalam menyukseskan vaksinasi.

"Tidak hanya vaksin yang diperlukan, namun kedisiplinan masyarakat untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dan ini menjadi kunci sukses daripada program vaksinasi," imbau Airlangga.  [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.