Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
![Mendagri, Tito Karnavian Mendagri, Tito Karnavian](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terpukau melihat system pelayanan di Banyuwangi, Jawa Timur. Kabupaten atau kota lain bisa meniru inovasi layanan publik yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Banyuwangi terus berinovasi dan bisa menjadi model, serta menjadi praktik terbaik untuk daerah lain. Saya minta daerah lain meniru. Saya saja ingin belajar," ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian usai mengunjungi layanan Smart Kampung Desa Sukojati, Banyuwangi, Jumat (4/6).
Ia mengemukakan kedatangannya ke Bumi Blambangan itu tidak lain untuk menjawab rasa penenasarannya terhadap berbagai inovasi dan keberhasilan kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.
Baca juga : Kerek Pelayanan, KAI Bangun Masjid Di Stasiun Solo Balapan
Tito menyampaikan terkejut dengan sistem layanan publik Smart Kampung yang ada di desa di Banyuwangi. Bahkan, ia mengakui kalah dari kepala desa di Banyuwangi dalam mengakses berbagai sistem layanan publik.
"Jujur saya katakan, selama ini saya penasaran dengan Banyuwangi. Tiap lomba pelayanan publik di kementerian, Banyuwangi selalu menang. Jadi saya putuskan untuk datang langsung ke sini," tuturnya.
Tito mengapresiasi layanan Smart Kampung di Banyuwangi. Sistem pelayanan publik di tingkat desa yang dikembangkan Banyuwangi dengan sentuhan teknologi informasi.
Baca juga : Pentingnya Menjaga Keamanan Data Pribadi di Era Digital
"Dari sistem pelayanan, saya kaget. Di Kemendagri itu ada sistem Anjungan Dukcapil Mandiri yang mengurus catatan sipil. Tapi di desa di Banyuwangi melayani banyak pelayanan. Bahkan ada puluhan layanan," kata Tito dikutip Antara.
Menurutnya, Banyuwangi berhasil mengubah pola pikir dan kinerja SDM pemerintahan hingga tingkat desa. "Itu tidak mudah, kalau hanya mengubah bangunan mungkin dua bulan selesai. Kalau mengubah SDM itu sulit," ucap Tito.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, tradisi inovasi terus diterapkan di Banyuwangi dalam berbagai program pemerintahan.
Baca juga : Menperin: ii-Motion Perluas Pemasaran Produk Muslim Indonesia
"Kami hari ini menghadapi situasi yang tidak mudah karena pandemi. Ada tantangan keterbatasan fiskal, maka terus berinovasi adalah kuncinya, sehingga sejak dilantik 26 Februari, berbagai inovasi kami jalankan," tuturnya.
Kepala Desa Sukojati Untung Suripno menjelaskan, secara detail program Smart Kampung yang digeber Pemkab Banyuwangi untuk desa-desa. Dalam program itu, sejumlah layanan cukup diakses di tingkat desa, bahkan secara mandiri melalui mesin yang disiapkan di kantor desa. [MFA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya