Dark/Light Mode

Vaksin Virus Corona Di Indonesia Ampuh Lawan Varian Delta

Rabu, 16 Juni 2021 08:20 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Sekretariat Kabinet)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Sekretariat Kabinet)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksin Covid-19 yang ada di indonesia dipastikan masih ampuh melawan varian baru B16172 Delta.

Juru Bicara satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, efikasi vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini berada di atas 50 persen. “Efektivitasnya masih terpenuhi,” ujar Wiku, kemarin.

Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan telah menemukan 145 kasus varian baru Covid-19 di 12 provinsi.

Temuan 145 kasus ini berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis terhadap 1.989 sekuens genom virus SARS-CoV-2. Dari temuan 145 kasus varian Covid-19, sebaran terbanyak ada di Jawa Tengah mencapai 76. Disusul Jakarta 48, Sumatera selatan 4, Kalimantan Timur 3, Kalimantan Tengah 3, Jawa Timur 3, Jawa Barat 2, Sumatera Utara 2, Kalimantan Selatan 1, Bali 1, Riau 1 dan Kepulauan Riau 1.

Baca juga : OJK Pastikan Indonesia Garap Peluang Keuangan Berkelanjutan

Jika dilihat dari varian Covid19, yang paling mendominasi adalah B16172 Delta, mencapai 104 kasus. Varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah.

Sementara, varian B117 Alfa sebanyak 36 kasus, ditemukan paling banyak di Jakarta. Adapun varian B1351 Beta sebanyak 5 kasus, ditemukan paling dominan juga di Jakarta.

Indonesia tengah menggunakan tiga merek vaksin Covid-19, yakni Sinovac buatan sinovac Biotech Ltd asal China. Sinopharm hasil produksi China National Pharmaceutical Group. Kemudian AstraZeneca buatan Universitas Oxford, Inggris.

Sementara, eks Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan, virus Corona varian Delta lebih menular dan bisa menurunkan efektivitas vaksin.

Baca juga : Kasus Positif Masih Di Angka 8.000, Juaranya Jawa Barat

Guru Besar Fakultas kedokteran Universitas Indonesia (Ui) ini menuturkan hasil studi Public Health England (PHE) menyebut, 90 persen kasus baru Covid-19 di negara itu adalah varian Delta. PHE juga mencatat kenaikan kasus 70 persen hanya dalam waktu satu minggu saja.

Varian Delta menggantikan varian alfa (B.1.1.7) yang semula dominan di inggris. “Kalau pola ini juga akan terjadi di negara kita, tentu bebannya akan berat,” wanti-wantinya.

Tjandra melanjutkan, hasil studi PHE menjelaskan waktu penggandaan (doubling time) varian Delta berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari. namun, belum ada data tentang berapa besar waktu penggandaan dari varian Delta yang kini ada di Indonesia, termasuk kudus, yang jadi daerah pertama temuan varian Delta.

Laporan PHE juga menunjukkan varian Delta berpengaruh menurunkan efektifitas vaksin dibandingkan varian Alfa. seseorang yang baru dapat vaksin satu kali maka terjadi penurunan efektivitas per lindungan terhadap gejala sebesar 15 persen sampai 20 persen.

Baca juga : Eks Dirut Perumda Sarana Jaya Didalami Penyidik KPK Soal Anggaran Pembelian Tanah

Indonesia, kata dia, perlu mengamati kemungkinan dampak seperti ini. apalagi program vaksinasi sedang terus digalakkan. “Hanya saja tentu kita tidak akan membandingkan varian Delta dengan varian alfa seperti yang Inggris lakukan, karena varian alfa bukanlah varian yang dominan di negara kita sebelum ini,” terangnya.

Sementara, Epidemiolog Dr Windhu Purnomo menyarankan pemerintah melakukan antisipasi. salah satu yang dilakukan, melakukan pengetatan di wilayah yang sudah ditemu kan kasus varian india itu.

“Perlu langkah antisipasi seluruh masyarakat dari Pemerintah Daerah. kami sudah memberi saran semacam rekomendasi tertulis, baik dari semua pihak organisasi profesi. karena kalau makin tinggi, sudah cukup lagi dengan PPKM Mikro,” terangnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.