Dark/Light Mode

Kemenperin Genjot Ekspor IKM Pangan Jabar

Kamis, 15 Juli 2021 20:28 WIB
Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih. (Foto: ist)
Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendukung Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk dapat meningkatkan daya saingnya menuju pasar global. 

“Kami berharap IKM dapat memasok kebutuhan lokal dan pasar global melalui program peningkatan penggunaan produk dalam negeri yang didukung dengan kerja sama antar kementerian dan lembaga,” ucap Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih, Kamis (15/7).

Sehari sebelumnya, Ditjen IKMA Kemenperin menggelar Talkshow Peluang Pasar Dalam Negeri dan Ekspor Produk IKM Pangan di Provinsi Jawa Barat yang bertujuan memberikan informasi kepada pelaku IKM di wilayah tersebut mengenai peningkatan peluang pasar dalam negeri serta ekspor, khususnya bagi produk IKM makanan dan minuman.

Gati memaparkan, IKM memiliki peluang besar di pasar dalam negeri. Pasalnya, penggunaan produk dalam negeri pada belanja pemerintah menjadi wajib jika Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk tersebut mencapai 40 persen. Ia berharap, peluang belanja barang dan belanja modal pemerintah pada APBN tahun 2021 yang mencapai Rp 609,3 Triliun dapat dioptimalkan sebagai peluang pasar produk dalam negeri. 

Baca juga : Kemenperin Siap Pasok Kebutuhan Bahan Baku IKM

“Ini merupakan kesempatan IKM untuk bisa mendapatkan manfaat dari potensi belanja pemerintah yang cukup besar tersebut,” kata Gati.

IKM dapat turut serta pada program belanja dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah yang terdapat pada laman UMKM di katalog elektronik LKPP. “Kami mengusulkan para peserta program e-Smart IKM yang potensial untuk dapat ditampilkan di laman tersebut,” jelasnya.

E-Smart IKM merupakan program yang dijalankan oleh Kemenperin sejak 2017 untuk mengembangkan kemampuan pelaku IKM dalam penggunaan teknologi digital dan memperluas akses pasar melalui online marketplace.

Dalam rangka memperluas akses pasar ekspor produk IKM, Kemenperin bekerja sama dengan kementerian maupun lembaga lain.

Baca juga : KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Waka DPRD Jabar

Dalam kerja sama sinergis ini, Kemenperin berperan menyiapkan IKM, juga melakukan pendampingan dan pembinaan sehingga IKM dapat masuk pasar secara berkelanjutan dan memiliki daya saing tinggi. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan desain kemasan produk IKM.

Untuk itu, Ditjen IKMA memberikan pelayanan dalam penguatan mutu kemasan produk IKM melalui Klinik Desain Merek Kemas (KDMK). Pihaknya juga membangun platform digital e-Kemasan yang akan mengintegrasikan seluruh informasi yang ada di rumah kemasan serta menjadi hub bagi klinik kemasan. 

“Platform tersebut terdiri atas innovation center, e-learning, e-directory, pusat informasi, dan business matching,” ungkap Gati.

Gati menambahkan, sinergi juga antara K/L dengan pelaku industri. Selain itu, kolaborasi antar pelaku industri juga menjadi kunci peningkatan daya saing dan pasar. “Melalui penjualan online, IKM dapat melihat produk apa yang digemari pasar, sehingga bisa berinovasi serta berkolaborasi dalam mempromosikan produknya,” papar Gati.

Baca juga : Jamin Pasokan Bahan Baku, Kemenperin Genjot Ekspor IKM

Plt. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Matsuki, memaparkan, sertifikat halal menunjukkan daya saing dan jaminan kualitas mutu dalam perdagangan global. Hal ini karena tren mengkonsumsi produk halal masyarakat global semakin meningkat sehingga terciptalah regulasi jaminan produk halal.

Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ke-21 dunia untuk ekspor makanan olahan. “Untuk itu, Kemendag mendorong IKM dan UKM yang telah mempunyai produk namun belum melakukan ekspor agar dapat memanfaatkan fasilitas dari pemerintah,” ujar Analis Perdagangan Ahli Madya Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mila Kamila Bishry. 

Kepala Bidang Agro Kimia, Tekstil, dan Aneka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Maulana Indra Wibawa mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendukung IKM makanan dan minuman dengan berbagai fasilitas ekspor, hal ini merupakan bagian dari visi Industri Juara, Pasar juara dan Logistik Juara.

Saat ini, Jawa Barat memiliki potensi Industri Menengah Pangan terbesar di seluruh Indonesia, dengan 1.174 unit usaha yang mempekerjakan 45.706 tenaga kerja. Dengan jumlah Industri Menengah tersebut, dia berharap dapat terus membantu perekonomian Indonesia melalui peningkatan potensi IKM pangan di Jawa Barat. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.