Dark/Light Mode

Ini Jurus Pemerintah Genjot Literasi Keuangan Bagi Generasi Muda

Selasa, 3 Agustus 2021 13:24 WIB
Acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It). (Foto: ist)
Acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkolaborasi dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPPK) menyelenggarakan acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) secara virtual. 

Pelaksanaan Like It, merupakan salah satu upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda dan masyarakat. Terutama dalam rangka memperbesar basis investor ritel serta mengembangkan sektor keuangan di Indonesia.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, salah satu yang dilakukan oleh Kemenkeu untuk melakukan edukasi dan sekaligus memberikan pilihan instrument investasi bagi masyarakat adalah, menerbitkan Surat Berharga Negara dalam bentuk ritel (SBN Ritel). 

SBN Ritel ini selalu dipasarkan dan ia sendiri minta kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terus melakukan edukasi publik. "Alhamdulillah saya lihat kemajuanya sangat baik. Basis investor kita terus meluas," imbuhnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/8).

Sri Mulyani melanjutkan, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menempatkan dananya di instrumen investasi yang aman tercermin dari meningkatnya penjualan SBN ritel di masa pandemi. 

Baca juga : Pertamina Geothermal Bakal Makin Perkasa

Tercatat SBN ritel seri SBR010 yang diterbitkan di bulan Juli 2021 mencapai rekor penjualan tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel non-tradable, baik dari jumlah investor maupun nominal.

Menkeu menegaskan, kemudahan untuk melakukan pemesanan secara online membuat masyarakat menjadikan SBN ritel sebagai pilihan investasi yang utama di saat masih terbatasnya mobilitas masyarakat. “Dengan kita bisa memberi opsi investasi kepada masyarkat berupa SBN ritel, mereka bisa melakukan seperti belanja online," jelasnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, terdapat tiga alasan peran basis investor ritel sangat penting dalam rangka mengembangkan pasar keuangan di Indonesia. Pertama, perlu investor ritel untuk membangun negeri dan menginvestasikan dana untuk negeri. 

Kedua, dengan semakin banyaknya partisipasi dari investor ritel, tingkat perputaran uang akan baik sehingga mendukung efektivitas kemajuan ekonomi. Ketiga, basis investor ritel sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi, khususnya pasar keuangan. 

"Hal ini merupakan bagian dari reformasi struktural.  Semakin banyak investor ritel, pasar keuangan akan semakin kuat dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian gobal," ucap Perry. 

Baca juga : LVRI: Pemerintah Serius Tangai Pandemi, Sikat Yang Ngerecokin!

Disamping itu BI juga turut berkontribusi mendorong pendalaman pasar keuangan baik melalui pengembangan instrumen pasar uang dan pasar valas, serta infrastruktur pasar keuangan.

“Investor ritel, kami butuh Anda. Untuk negara, untuk ekonomi dan pasar keuangan, dan juga untuk Anda sendiri," katanya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, OJK terus mendorong peningkatan literasi keuangan sejalan dengan terus bertambahnya jumlah investor individu yang membeli berbagai instrumen investasi keuangan. 

Seperti jumlah investor di pasar modal yang meningkat menjadi 5,60 juta (96 persen yoy) pada Juni 2021 dan didominasi oleh investor ritel terutama kalangan milenial yang mencapai 70 persen.

"Literasi keuangan menjadi aspek penting bagi investor ritel yang menjadi follower di pasar modal," kata Wimboh.

Baca juga : Anies: Pelonggaran Dijalankan Bertahap, Yang Penting Vaksin Dulu

Sehingga dapat melindungi investor dari investasi ilegal dan memitigasi investasi yang hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek yang tinggi tanpa mempertimbangkan risiko, aspek legalitas produk serta aspek kewajaran penawaran.

Senada, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, terciptanya pasar keuangan yang efisien dan dalam akan meningkatkan efisiensi pasar keuangan, serta memperluas jangkauan pasar keuangan ke seluruh lapisan masyarakat melalui kemudahan akses dan pilihan investasi yang beragam. 

"Selain itu, pasar keuangan yang efisien dan dalam akan turut mendukung terwujudnya stabilitas sistem keuangan yang lebih baik," imbuhnya.

Like It merupakan series kegiatan literasi yang diinisiasi dengan kolaborasi bersama dan diselenggarakan secara bergantian oleh FKPPPK. Series literasi ini akan memberikan pemahaman mengenai produk atau investasi di surat berharga negara, produk pasar modal serta bagaimana mengelola keuangan secara bijak. 

Rangkaian kegiatan Like It merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antar otoritas dalam upaya mendorong literasi keuangan, meningkatkan basis investor ritel, dan mengembangkan sektor keuangan Indonesia. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.