Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KSP: Kota Palu Butuh Penguatan Fasilitas Kesehatan

Rabu, 4 Agustus 2021 21:44 WIB
Tim KSP meninjau Kota Palu. (Foto: ist)
Tim KSP meninjau Kota Palu. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong penguatan dan dukungan fasilitas kesehatan untuk Kota Palu, Sulawesi Selatan, agar mampu menjadi kota tumpuan bagi kabupaten dan kota di sekitarnya.

Dalam program verifikasi lapangan selama 4 hari di beberapa kawasan di Provinsi Sulawesi Tengah, tim KSP menemukan fakta bahwa Kota Palu menjadi salah satu kota di Indonesia dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi setiap harinya.

Namun di tengah situasi krisis tersebut, Kota Palu membuktikan dirinya mampu menjadi kota tumpuan yang setidaknya dapat memberikan layanan fasilitas kesehatan yang memadai untuk pasien Covid-19 dari wilayah kabupaten lain.

Baca juga : Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Perkuat Sektor Pertanian

Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan pada Rabu (4/8), tim KSP menemukan bahwa Kota Palu sekurang-kurangnya memiliki 7 rumah sakit rujukan Covid-19, namun hanya 3 rumah sakit saja yang mampu memberikan penanganan Covid-19 yang optimal diantaranya Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani, dan RSUD Undata Palu.

Ketiga rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit rujukan utama bagi pasien Covid-19 yang tidak hanya berdomisili di Palu, namun juga warga domisili Sigi dan Parigi. Hal ini dikarenakan Sigi dan Parigi adalah dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan Covid-19.

Padahal, Ketua Surveillance Kota Palu sekaligus ketua Satgas Covid-19 Kota Palu, dokter Rochmat Jasin mengungkapkan kondisi keterisian tempat tidur (BOR) perawatan COVID-19 di tujuh rumah sakit di Kota Palu sendiri sudah mencapai hampir 95 persen.

Baca juga : KPK Dalami Bukti Keterlibatan Korporasi Dalam Kasus Korupsi Pajak

“Dari sekitar 479 kapasitas tempat tidur, kurang lebih 309 tempat tidur telah ditempati oleh pasien yang terkonfirmasi positif. Angka ini hanya menggambarkan situasi di Palu saja, belum di daerah atau kabupaten lain,” ujar Rochmat.

Lebih parah lagi, lanjut Rochmat, Kota Palu belum memiliki Fasilitas isolasi mandiri (isoman) bagi warga masyarakat. Hal ini pun berdampak pada jumlah warga yang meninggal saat melakukan isoman Covid-19 tanpa mendapatkan pantauan yang memadai, yakni terhitung 7 orang telah meninggal dalam kurun waktu seminggu terakhir saat melakukan isoman.

Lebih lanjut, Rochmat melaporkan terkait beban tugas tenaga kesehatan (nakes) yang kian bertambah dalam melakukan proses tracing dan tracking dengan jumlah personil yang sedikit. Bahkan, menurut dia, sebagian besar nakes yang dipekerjakan di Kota Palu adalah para relawan murid sekolah medis atau mereka yang memiliki pengetahuan atau pengalaman di bidang medis.

Baca juga : Izinkan Latihan Di Luar, Pelatih Persib Ingatkan Pemain Jauhi Kerumunan

“Bayangkan betapa kewalahannya Puskesmas penanganan Covid-19. Karena jika terdapat 1 kasus terkonfirmasi, maka setidaknya ada 10 orang yang melakukan tracing dan tracking kepada kontak terdekat,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.