Dark/Light Mode

Mahfud Ajak Kampus Tangkal Narasi Pecah Belah Di Medsos

Sabtu, 7 Agustus 2021 07:41 WIB
Dialog virtual Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, bersama pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri-Swasta (PTKN-S), Jumat (6/8). (Foto: Ist)
Dialog virtual Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, bersama pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri-Swasta (PTKN-S), Jumat (6/8). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Informasi palsu atau hoaks berpotensi memecah persatuan bangsa. Di masa pandemi Covid-19, hoaks benar-benar menjadi ancaman. Baik mengganggu penanganan pandemi, maupun mempertajam perbedaan yang memicu perpecahan.

"Di era digital kita berhadapan dengan media sosial yang susah dikontrol. Misal pemerintah mau tutup satu akun, itu bisa jadi perkara, tidak boleh sembarangan," ujar Mahfud saat dialog virtual dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, bersama pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri-Swasta (PTKN-S), Jumat (6/8).

Menurut Mahfud, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membendung narasi-narasi yang tidak sehat yang tidak jelas sumbernya.

Baca juga : BI Dan Jepang Perkuat Transaksi Pakai Rupiah Dan Yen

"Perlu kerjasama pengertian hak tentang menjaga bagsa ini bukan hanya berdasar aturan hukum resmi. Tapi juga berdasar sikap moral kita untuk melindungi bangsa ini," ujar Mahfud sembari menegaskan beberapa hari lalu dirinya melakukan dialog dengan Dewan Pers, Asosiasi Media dan pimpinan media nasional terkait bagaimana semua elemen bangsa bergandeng tangan melawan hoaks dan fake news.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Hindu Indonesia - Bali Danriasa menjelaskan, di era pandemi Covid-19, maysarakat sangat sensitif dan mudah terprovokasi.

Oleh sebab itu, dirinya sepakat pentingnya perguruan tinggi turut serta menebarkan informasi yang positif yang menjadi kebijakan dari pemerintah, terutama menghadapi informasi hoaks yang ada di media sosial.

Baca juga : Remaja Yang Sedang Menstruasi Tetap Boleh Divaksin Kok

"Oleh karena itu, beberapa universitas di Bali sudah aktif membuat program dalam bentuk podcast, untuk menyampaikan informasi informasi yang menjadi kebijakan pemerintah pusat yang diturunkan menjadi kebijakan pemerintah daerah," ujarnya.

Danriasa menambahkan, perguruan tinggi sangat strategis dalam menjaga stabilitas keamanan, politik, maupun hal lain yang berdampak pada masyarakat.

Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Agama Budha Negeri Sida - Banten Sapardi menjelaskan pentingnya komunikasi integral secara menyeluruh hingga sampai ke bawah, dan masyarakat memahami bagaimana pemerintah sudah berupaya dengan sebaik mungkin dalam menangani kasus  Covid-19.

Baca juga : Luciana Alvarado, Kampanyekan Gerakan Anti Rasisme Di Tokyo

"Bagaimana kita memberikan pembelajaran kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa memiliki pemahaman yang tepat dan tidak terjadi hoaks di media sosial," ujarnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.