Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pulihkan Ekonomi, Airlangga Minta Bupati Cs Genjot Belanja Daerah

Selasa, 24 Agustus 2021 19:53 WIB
Airlangga Hartarto. (Foto: ist)
Airlangga Hartarto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen didorong oleh konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah. Keduanya menjadi andalan mesin perekonomian. 

Selama semester I-2021, realisasi belanja negara tumbuh sebesar 9,5 persen. Realisasi itu ditopang dari tingginya realisasi belanja pemerintah pusat terutama belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.

“Kita lihat engine perekonomian dari APBN untuk Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tumbuh 8,06 persen. Dan ini penting karena APBN merupakan agregat dari APBD. Untuk itu, di Agustus ini Bupati dan Wali Kota harus mengakselerasi belanja daerah,” ujar Airlangga dalam acara Pembekalan Kepemimpinan Pemerintah Dalam Negeri bagi Bupati, Wali Kota beserta Wakil, secara virtual, Selasa (24/8).

Indikator sektor eksternal Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali. Hal ini tercermin dari beberapa indikator, seperti defisit transaksi berjalan yang mengecil, cadangan devisa yang terus meningkat, ekspor yang naik signifikan, nilai tukar rupiah dan IHSG yang terjaga, yield obligasi Pemerintah yang melandai, dan rasio Utang Luar Negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto pada level yang aman.

Baca juga : Airlangga: PPKM Di Luar Jawa Bali Diperpanjang Sampai 6 September

Menurut Airlangga, melihat indikator tersebut terlihat jika ekonomi mulai tumbuh. Misalnya wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali dan Nusa Tenggara telah mengalami perbaikan ekonomi yang signifikan. Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua juga terus menunjukkan pertumbuhan karena didukung peningkatan ekspor dan kenaikan harga komoditas global.

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung kepada pengendalian pandemi secara disiplin, dukungan perbaikan sistem ketahanan kesehatan. Selain itu juga bergantung pada respon kebijakan ekonomi yang tepat untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat dan penciptaan lapangan kerja secara signifikan dan kesiapan bertransformasi (teknologi digital) ke masa depan

“Dengan diberlakukannya PPKM Level 3 di wilayah aglomerasi, diharapkan bisa meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi sehingga di akhir tahun ini secara year on year kita bisa mencapai sebesar 3,7– 4,5 persen,” kata Airlangga.

Terkait penanganan Pandemi Covid-19, saat ini tren konfirmasi kasus harian di Jawa-Bali dan Non Jawa-Bali telah menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan. Untuk Jawa-Bali mulai turun di minggu ke 3 bulan Juli dan Luar Jawa-Bali mulai turun di minggu ke 1 Agustus 2021.

Baca juga : Airlangga Pantau Penanganan Covid Di Daerah

Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, kata dia, beberapa langkah yang harus didorong untuk penanganan Covid-19 adalah pembatasan mobilitas dengan PPKM yang akan terus diberlakukan hingga pandemi menjadi endemi.

“Meskipun secara tren terjadi penurunan, kita harus tetap waspada. Penanganan Covid-19 di hulu adalah menekan mobilitas. Ini harus menjadi perhatian untuk para bupati dan wali kota yang penekanan mobilitasnya masih kurang,” tegas Airlangga.

Selanjutnya, pemerintah akan bekerja sama dengan Pemda untuk menggenjot vaksinasi. Efektivitas vaksinasi akan terus dioptimalkan dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap setiap dinamika yang ada di lapangan. 

Saat ini jumlah suntikan yang telah dijalankan mencapai lebih dari 90,68 juta dosis. Untuk vaksinasi dosis pertama 58 juta dosis dan 32,23 juta penduduk yang telah menerima vaksinasi dosis kedua.

Baca juga : Bos BI: Pemulihan Ekonomi Berlanjut Di Semester II-2021

Melalui refocusing APBN, kata Airlangga, pemerintah berkomitmen untuk mendorong kenaikan anggaran Program PEN 2021 sehingga saat ini telah mencapai sebesar Rp 744,77 triliun. Refocusing ini diarahkan untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran berbagai perlindungan sosial. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.