Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Tak Cukup Dengan Bansos
Jumat, 3 September 2021 15:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kemiskinan ekstrem masih jadi tantangan berat dalam pembangunan di Indonesia. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem mencapai 10,86 juta jiwa, atau 4 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Presiden Jokowi menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen pada 2024. Saat ini, pemerintah berupaya keras mengatasi kemiskinan ekstrem dengan beragam skema.
Baca juga : Kemendes PDTT Siapkan 5 Strategi Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, penanganan kemiskinan ekstrem tidak cukup dengan skema bantuan sosial. Tetapi juga harus ditangani dengan pendekatan lingkungan.
Dia menerangkan, masyarakat dengan kemiskinan ekstrem cenderung membentuk kelompok dan tinggal di satu kawasan kumuh. Karena itu, untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem perlu dilakukan pembangunan wilayah dengan membangun lingkungan layak huni.
Baca juga : Kemnaker Perkuat Sinergitas Ketenagakerjaan Dengan SPB
"Daerah kemiskinan ekstrem ini nanti akan ditangani secara terintegrasi, termasuk pendekatan lingkungan, penanganan rumahnya yang betul-betul layak huni, kemudian sanitasi dan juga air bersih akan diperhatikan," ujar Muhadjir saat mengecek pembangunan wilayah kumuh dengan program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), RW 23 Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kamis (2/8).
Program Kotaku merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh dan mendukung Gerakan 100-0-100. Gerakan 100-0-100 yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya