Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Puji Jokowi, Mendagri: 2045 Akan Jadi Tahun Emas Bagi Indonesia

Sabtu, 18 September 2021 17:12 WIB
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian
Mendagri, Muhammad Tito Karnavian

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepemimpinan Jokowi selama dua periode diyakini dapat membawa Indonesia emas pada 2045. 

Indonesia juga memiliki potensi untuk dapat menggenjot instrumen keuangan dan ekonomi dengan dibekali sumber daya melimpah. 

Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian saat membuka Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dengan tema ‘Memperkuat Posisi Desa sebagai Entitas Local Self Government dalam Sistem Tata Negara menuju Indonesia Emas 2045,’ Sabtu (18/9). 

Mendagri menjelaskan, potensi tersebut disadari betul oleh Presiden Jokowi.  Pada periode pertama kepemimpinannya,Jokowi fokus untuk membangun dan memperkuat infrastruktur untuk mempermudah konektivitas. 

Baca juga : Pojok Baca Digital Hadir Di Perbatasan Indonesia

Sementara di periode kedua, Jokowi fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan dan kesehatan. 

Salah satu perhatian Pemerintah adalah bagaimana menciptakan SDM yang unggul lewat sektor pendidikan formal dan informal, serta SDM yang kuat dan sehat, tanpa stunting. 

"Pemerintah Desa tolong kontribusi betul program stunting, yaitu pertumbuhan yang tidak baik (tak optimal) di 1.000 hari pertama masa kehidupan, karena kekurangan gizi (bisa menyebabkan) stunting," kata Mendagri. 

Pentingnya gizi pada 1.000 hari pertama masa kehidupan merupakan penentu masa keemasan atau golden age bagi anak. 

Baca juga : Menkes Targetkan 2030 Anak 12 Tahun Bebas Karies

Karena itu, peran Pemerintah Desa melalui program-programnya, diharapkan dapat memperhatikan dan menyentuh gizi ibu hamil hingga sang anak dilahirkan. 

"Sembilan bulan di kandungan dan 2 tahun masa pertumbuhan, gizi ibu atau anaknya kurang baik akan membuat ia mengalami problem pertumbuhan," ujarnya. 

Salah satu caranya, dengan door to door mengidentifikasi kebutuhan makanan sehat bagi ibu hamil dan anak yang membutuhkan untuk dapat memenuhi gizi pada 1.000 hari pertamanya. 

Tak hanya itu, di sektor pendidikan, Pemerintah di daerah perlu memperhatikan bagaimana anggaran pendidikan betul-betul dirasakan manfaatnya, termasuk dalam menggenjot pendidikan vokasi. 

Baca juga : Kepala BPIP Dan Mendes: Jadikan Desa Sebagai Masa Depan Indonesia

"Makanya, digenjot program paling utama adalah pembangunan SDM, semua desa harus berpikir seperti itu, supaya tidak terjadi stunting dan kemudian menggenjot pendidikan," imbuh Mendagri. 

Kata Tito, pertumbuhan penduduk dan bonus demografi memiliki kaitan yang erat satu dengan lainnya. Lewat SDM yang unggul, sehat, terdidik dan terlatih, akan menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas. 

"Anak-anak muda Indonesia harus sehat, terdidik, terlatih, ini akan menjadi kekuatan luar biasa bagi bangsa Indonesia," tandasnya. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.