Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Negara Berkembang Harus Diberdayakan

Jokowi Tegaskan Komitmen RI Dalam Ketahanan Kesehatan Global

Kamis, 23 September 2021 08:52 WIB
Presiden Joko Widodo dalam acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (22/9). (Foto: Setkab)
Presiden Joko Widodo dalam acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (22/9). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Krisis Covid-19 menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global, baik di negara berkembang maupun di negara maju.

Oleh sebab itu, arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia harus diperkuat, seperti yang telah dilakukan oleh IMF atau Dana Moneter Internasional di bidang keuangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, dalam acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual, Rabu (22/9).

“Kita harus menyusun mekanisme baru penggalangan sumber daya kesehatan dunia. Termasuk untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia, yang antara lain digunakan untuk pembelian vaksin, obat, dan alat kesehatan,” ujar Presiden.

Baca juga : Jokowi Bubarkan Tiga Perusahaan Pelat Merah

Menurutnya, standar protokol kesehatan global harus segera disusun. Agar standar di semua negara bisa sama. Antara lain, yang mengatur tentang perjalanan lintas batas negara.

Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyerukan agar negara berkembang harus diberdayakan menjadi bagian dari solusi. Kapasitas manufaktur lokal harus dibangun, agar kebutuhan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan bisa tersedia secara cepat dan merata di seluruh dunia.

“Indonesia berkomitmen dan mampu menjadi bagian dari rantai pasok global,” imbuhnya.

Terkait vaksin, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa ketimpangan vaksin antarnegara harus segera diatasi. Melalui Covax Facility, serta peningkatab kerja sama berbagi dosis atau dose-sharing dan akses yang merata terhadap vaksin.

Baca juga : Kembangkan Telemedicine, Wapres: Pelayanan Kesehatan Harus Lebih baik

Presiden Jokowi juga meminta agar politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Ia berpendapat, solidaritas dan kerja sama merupakan kunci, agar dunia segera keluar dari pandemi dan segera pulih bersama.

“Sebagai Presiden G20 tahun depan, Indonesia akan berkontribusi pada upaya dunia memperkuat arsitektur ketahanan kesehatan global, demi anak cucu kita di masa depan,” tandasnya.

Untuk diketahui, pertemuan tingkat tinggi dunia terkait penanganan pandemi Covid-19 tersebut digagas oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Ini merupakan pertemuan kedua yang digagas Presiden Biden setelah Meeting of Major Economic Forum pada 17 September 2021 lalu.

Baca juga : Liga 1 Digelar, Polri Tegaskan Pertandingan Tanpa Penonton dan Dilarang Nobar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar turut mendampingi Jokowi dalam acara tersebut. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.