Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Benny Susetyo Gembleng Para Diplomat Terapkan Pancasila Di Luar Negeri

Rabu, 29 September 2021 20:40 WIB
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo (Foto: Istimewa)
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo memberi wejangan ke para diplomat, di acara Pembekalan Diplomat dengan topik “Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam Kepemimpinan Pelaksanaan Politik", Selasa (28/9). Benny menekankan, para diplomat wajib mengerti kualitas dan potensi yang dimiliki Indonesia sebelum bergerak menuju mancanegara sebagai duta dan wajah negara. 
 
Benny menegaskan, Indonesia memiliki banyak potensi. Letaknya juga sangat strategis. "Indonesia memegang peran penting secara geopolitics. Indonesia juga memiliki biodiversity terbesar di dunia,” terangnya, seperti ketengan yang diterima RM.id, Rabu (29/9)
 
Selain sumber daya alam, Indonesia juga memiliki potensi besar dari sisi penduduk. Kondisi ini, kata Benny, membuat menjadi target dan sasaran dunia. Baik sebagai target pasar dan penjualan komoditas, hingga sebagai mangsa empuk ideologi-ideologi transnasional yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
 
Benny memandang, diplomat, sebagai perwakilan dan wajah Indonesia, mengemban banyak tugas. Selain memperkenalkan Indonesia secara benar kepada masyarakat mancanegara, juga harus mampu menjangkau kaum diaspora Indonesia yang banyak tersebar di negara asing.
 
"Diaspora Indonesia merupakan komponen penting dalam pembangunan Indonesia dan tidak bisa hanya dipandang sebagai pahlawan devisa saja. Potensi yang beragam yang dimiliki diaspora ini hendaknya dapat dikelola lebih dalam oleh para diplomat Indonesia agar tidak hilang dan dimanfaatkan negara asing," pesannya.
 
Benny melanjutkan, para diplomat juga harus mampu mencermati dan menjaga diri serta kaum diaspora indonesia dari paham dan ideologi transnasional yang mungkin ditemui di tempat mereka tinggal. 
 
"Ini merupakan tantangan untuk dapat menjaga dan menanamkan nilai Pancasila pada kaum diaspora. Agar, walaupun jauh dari Indonesia, mereka tidak kehilangan ke-Indonesiaan. Ketika pulang ke Tanah Air, mereka tidak akan menggerogoti persatuan dan kesatuan, namun setia tetap menjaga keutuhan NKRI," ucapnya.
 
Benny berharap, para diplomat mengenal dulu lebih dalam mengenai Indonesia dan nilai nilai Pancasila yang menjadi dasar negara ini. Dia menegaskan, para diplomat hendaknya tidak hanya mengerti Pancasila sebagai ilmu tetapi juga sebagai rasa kebangsaan dan nilai keprofesionalan.
 
“Hal ini diperlukan, karena selain bertugas memperkenalkan Indonesia ke mata dunia, para diplomat juga memiliki tugas untuk menjelaskan kesalahan konsepsi masyarakat dunia terhadap Indonesia. Lebih dalam lagi, dapat memberikan pemahaman dan perspektif lebih luas mengenai nilai-nilai ke-Pancasilaan yang dimiliki Indonesia," jelasnya.
 
Benny menegaskan, di mana pun para diplomat ditempatkan, hendaknya mampu menjadi etalase nilai-nilai Pancasila. “Para diplomat harus mampu bertindak nyata untuk menjadikan Pancasila sebagai working dan living ideology, bukan sekadar jargon semata," tutup Benny. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.