Dark/Light Mode

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021

Kemenkes: Hampir 45 Persen Orang Terpapar Covid-19 Alami Depresi

Senin, 11 Oktober 2021 15:06 WIB
HKJS tahun ini mengusung Mental Health in An Unequal World dengan subtema nasional di Indonesia Kesetaraan Dalam Kesehatan Jiwa Untuk Semua. (Foto: Ist)
HKJS tahun ini mengusung Mental Health in An Unequal World dengan subtema nasional di Indonesia Kesetaraan Dalam Kesehatan Jiwa Untuk Semua. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza dr. Celestinus Eigya Munthe mengatakan, peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat.

"Ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu kesehatan jiwa di seluruh dunia dan memobilisasi upaya dalam mendukung kesehatan jiwa," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza dr. Celestinus Eigya Munthe dalam keterangannya, Senin (11/10).

Baca juga : Airlangga: Presiden Minta Serapan Dana Penanganan Covid-19 Digenjot

Puncak HKJS di Indonesia dilangsungkan di Solo, Jawa Tengah. HKJS jatuh pada 10 Oktober setiap tahunnya. Tema global peringatan HKJS tahun ini adalah Mental Health in An Unequal World dengan subtema nasional di Indonesia Kesetaraan Dalam Kesehatan Jiwa Untuk Semua.

Pertimbangan pengambilan tema tersebut, lanjutnya, karena saat ini 75-95 persen orang dengan gangguan jiwa di negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak dapat mengakses layanan kesehatan jiwa. Hal ini terjadi karena kurangnya investasi pada kesehatan jiwa, stigma, dan diskriminasi juga berkontribusi pada kesenjangan pengobatan.

Baca juga : Hari Ini, Indonesia Kedatangan Empat Tahap Vaksin Covid-19 Berbagai Merek

Stigma dan diskriminasi tidak hanya berdampak pada kondisi kesehatan orang dengan gangguan fisik dan kejiwaan tetapi juga pada keluarganya dan kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini juga berdampak besar pada kesehatan jiwa masyarakat.

Tenaga kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, pelajar, orang yang tinggal sendiri, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan jiwa yang sudah ada sebelumnya, sangat terpengaruh. Beberapa studi menunjukkan adanya peningkatan kasus depresi dan ansietas (atau kecemasan) selama masa pandemi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.