Dark/Light Mode

Hadir di Tengah-Tengah Petani

Kejaksaan-Kementan Kolaborasi Pastikan Bantuan Alsintan Bermanfaat  

Rabu, 27 Oktober 2021 15:04 WIB
Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah (berbatik) bersama rombongan Jaksa Tim Pengamanan Pembangunan Strategis Nasional yang dipimpin Kasubdit Pengairan, Perikanan dan Peternakan di Jamintel Kejagung Rini Hartati (berjilbab) memantau distribusi alsintan di Desa Saba, Kec. Blahbatuh, Gianyar, Bali, Selasa (26/10). (Foto: Ist)
Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah (berbatik) bersama rombongan Jaksa Tim Pengamanan Pembangunan Strategis Nasional yang dipimpin Kasubdit Pengairan, Perikanan dan Peternakan di Jamintel Kejagung Rini Hartati (berjilbab) memantau distribusi alsintan di Desa Saba, Kec. Blahbatuh, Gianyar, Bali, Selasa (26/10). (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Tingkatkan Produktivitas Petani

Di tempat yang sama, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengairan, Perikanan dan Peternakan Pada Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung Rini Hartatie menegaskan, kunjungan on the spot ini bagian dari kegiatan dan tindakan untuk deteksi dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional di bidang pembangunan strategis. Sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.

"Karena sektor pertanian ini merupakan program strategis yang salah satunya terkait dengan pembelian alat-alat mesin pertanian, nah ini kami kawal sebagai bagian dari kerja Tim Pengamanan Proyek Strategis Kejaksaan Agung," jelas Rini.

Rini mengatakan kegiatan pengawalan ini dilakukan berdasarkan permintaan Kementan dalam rangka memastikan bantuan alsintan ini tidak terkendala. Dalam kunjungan ini pihaknya juga memberikan pengarahan kepada para petani bahwa bantuan dari Kementan ini sebagai upaya meningkatkan produktivitas para petani.

Baca juga : Menaker Pastikan Perbaikan Kesejahteraan Rakyat Papua 

"Syukur-syukur bantuan ini bisa meningkatkan kinerja para petani sehingga mendatangkan keuntungan untuk kesejahteraan mereka. Kita harapkan juga nantinya bantuan ini bisa menstimulus kelompok tani gotong royong dalam pengadaan alsintan secara mandiri," katanya.

Apalagi pengguna alsintan dalam satu kelompok tani ini jumlahnya bisa mencapai 100 orang, Sehingga harus dipastikan bahwa bantuan ini tidak semata-mata digunakan oleh pengurus, tapi bisa digunakan bersama-sama secara bergiliran.

"Pak Direktur (Direktur Alsintan Kementan) beli inikan sudah sesuai kualitas dan kuantitas, karena ini adalah bantuan negara ya harus dimanfaatkan," jelasnya.

Dia juga meminta kepada para petani penerima bantuan untuk membuat laporan secara berjenjang. Laporan ini juga sebagai bagian dari evaluasi Kejagung dalam rangka memastikan alat ini digunakan dan tidak sampai menganggur.  "Caranya berterima kasih kepada pemerintah, ya dengan buat laporan," tambah dia.

Baca juga : Pemanfaatan Nuklir Harus Perhatikan Budaya Keselamatan Dan Keamanan

Sementara itu, Ketua Subak (kelompok tani) Banda Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh Wayan Kuasa Diputra menyampaikan terima kasih atas adanya bantuan traktor roda dua yang diterima kelompoknya.

Dia pun memastikan dirinya bersama anggotanya akan menggunakan secara maksimal bantuan ini untuk memacu kinerja pertanian di desanya. "Kami dapat bantuan ini sudah syukur banget karena memang bantuan seperti ini yang sangat dibutuhkan petani," katanya.

Wayan menjamin keamanan dan penggunaan bantuan alsintan ini bersama anggotanya. Dia pun memastikan penguasaan dan pemakaian alsintan ini oleh pengurus tapi digunakan secara gotong royong. Subak Banda sendiri memiliki 220 anggota dengan luas sawah garap 75 hektar. 

"Kami itu sudah ada perjanjian traktor. Sehingga misalnya dipakai petani, ada ganti rugi minyak dan perbaikan," jelasnya.

Baca juga : Hari Kesaktian Pancasila, Puan Bacakan Ikrar Di Lubang Buaya

Dia menegaskan, alsintan ini memang sangat dibutuhkan dalam memacu produktivitas lahan di Desa Saba. Apalagi mayoritas petani di kelompoknya sudah terbiasa melakukan tanam dan panen 3 kali setahun dengan sistem seling, padi-hortikultura atau jagung-padi. Dia pun memastikan akan ada laporan dari kelompok tani di wilayahnya terhadap penggunaan alsintan ini secara simultan.

"Pandemi ini telah membuat masyarakat untuk kembali menjadi petani. Sehingga kalau dulunya panen padi 6,5 ton per hektare, sekarang sudah naik menjadi 7,2 ton per hektare. Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa tetap meningkatkan hasil pertanian kita," tutup Wayan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.