Dark/Light Mode

Mentan Dorong Takalar Jadi Pusat Komoditas Padi-Jagung

Sabtu, 30 Oktober 2021 17:10 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berada di Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/10). (Foto: ist)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berada di Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/10). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan menjadi gerbang utama komoditas kelapa, jeruk, padi dan jagung untuk memenuhi kebutuhan Indonesia bagian timur.

Kata Mentan, sektor pertanian menjadi penting, karena selama pandemi berlangsung selalu menjadi bantalan pada perekonomian nasional.

"Yang jelas kita harus bisa survive karena cuma pertanian yang menyangga 2 tahun ekonomi Indonesia. Kami yang tumbuh 16,2 yang lain minus, ekspor naik 15,46 itu hanya ada di jaman orde baru. Jadi sektor pertanian itu sangat menjanjikan. Dan kalau saja semua desa di Takalar ini punya kelapa, jeruk dan padi maka selesailah urusan kita di Sulawesi," ujar Mentan di Desa Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/10).

Baca juga : Tok! Anta Ginting Terpilih Jadi Ketum Kadin Jaktim

Mentan mengatakan, pertanian di era sekarang sudah semakin maju dan modern. Bahkan, pemerintah sedang berupaya membuka akases pasar dunia yang lebih luas lagi. Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini tinggal kemauan. Mau berusaha dan mau berkorban.

"Dan pertanian itu hanya 100 hari kok. Artinya 100 hari sudah bisa kita lihat hasilnya. Kalau kita tanam padi sekarang, tanam jagung sekarang 3 bulan kemudian sudah untung bapak. Lalu kalau mau lihat hasilnya tanam yang banyak 100 hektare-200 hektare. Supaya bisa kita hitung juga industrinya," katanya.

Bukan hanya itu saja, Mentan mengatakan, pemerintah melalui Kementan juga terus melakukan pendampingan dan pelatihan terhadap jutaan petani milenial. Mereka dilatih cara mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta dilatih membuka market pasar yang lebih luas.

Baca juga : Daniella Semaan Selalu Jadi Pusat Perhatian laki-laki

"Namun perlu diingat juga, harus ada tanggung jawabnya, harus ada CPCL (Calon Petani Calon Lahan). Dan semua boleh masuk. NTT boleh, Flores boleh, Sulawesi boleh bahkan Papua juga boleh. Yang tidak boleh itu hanya korupsi bapak," katanya.

Mentan mengingatkan, tahun berikutnya persoalan dunia semakin kompleks. Ia mencontohkan,  terdapat informasi yang memungkinkan kandungan air di bumi semakin sedikit. Hal itu terjadi karena kondisi perubahan cuaca akibat kondisi planet yang rusak.

"Terakhir sekali ini cuaca lagi jelek, planet lagi rusak. Kemungkinan tahun depan kita melihat air tidak seperti mengalirnya air sekarang. Akan ada kesulitan air, global warming itu menjatuhkan dan meruntuhkan gunung-gunung es, sehingga terjadi kenaikan air permukaan dan menginstrusi," tukasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.