Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KTT COP26

Menteri Siti: Bukan Muji-muji, Faktanya Indonesia Memang Banyak Kemajuan

Selasa, 2 November 2021 16:31 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan pernyataan dari Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11). (Foto: BPMI)
Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan pernyataan dari Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11). (Foto: BPMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menegaskan, Indonesia menunjukkan banyak perubahan yang signifikan, dalam pengendalian iklim atau dampak perubahan iklim.

Kemajuan ini realistis dan telah mendapatkan pengakuan dari banyak pihak.

Sehingga, posisi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 tahun 2021 dinilai sangat baik.

“Jadi bukan mengada-ada atau kita memuji-muji diri sendiri. Tidak seperti itu. Jadi, memang realistis bahwa Indonesia mengalami banyak kemajuan,” ujar Siti Nurbaya dari Glasgow, Skotlandia, Senin (2/11).

Baca juga : Mimpinya Mega Tergantung Capresnya: Ganjar Apa Puan

Presidensi Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC) tahun ini di Glasgow, mendorong tercapainya netral karbon pada pertengahan abad atau tahun 2050.

Namun, hal tersebut juga tergantung dari kesiapan masing-masing negara.

“Posisi Indonesia sendiri, kita akan masuk di 2060. Tapi, sedapat mungkin bisa ditarik ke depan. Itu bisa dihitung dari angka-angka energi, industri, juga penanganan limbah dan sampah,” lanjutnya.

Menteri Siti menggarisbawahi keberlanjutan sebagai poin penting dalam penerapan agenda perubahan iklim dan nationally determined contribution (NDC).

Baca juga : Airlangga: Presidensi G20 Indonesia Tahun Depan Didukung Banyak Negara

Menurutnya, negara tidak bisa hanya mematok angka saja, lalu berhenti bekerja.

"Kita terus ikuti, kita terus hitung angkanya. Kita terus bergerak  mengikuti bagaimana kebijakan itu. Bagaimana implementasi lapangannya, lalu bisa jadi lebih cepat,” tutur Menteri Siti.

Dalam COP26, Indonesia mendukung penuh presidensi Britania Raya, yang menekankan pembatasan pemanasan global pada tingkat 1,5 derajat Celcius.

Soal ini, Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia akan berkomitmen sesuai dengan yang bisa dikerjakan.

Baca juga : Hari Ini, 5 Wakil Indonesia Berjuang Di Babak Kedua French Open 2021

“Maka segera 1,5 derajat Celcius itu kita arahkan terus betul-betul sambil kebijakan yang kita perbaiki. Sambil kita juga memantau terus melalui BMKG, bagaimana perkembangan kenaikan suhu bumi kita rata-rata dalam 100 tahun atau 110 tahun atau 150 tahun. Tergantung data iklim yang kita punya. Jadi kita terus bekerja untuk itu,” jelasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.