Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Membedah Ke-Islaman, Kemodernan, dan Ke-Sundaan Prof Dadang Kahmad

Kamis, 10 November 2022 14:29 WIB
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad (kanan) bersama Rektor UIN Bandung Prof Mahmud, di Seminar Nasional Pemikiran Prof Dr KH Dadang Kahmad: Islam, Kemodernan, dan Kesundaan, yang digelar Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung, di Grand Cordella Hotel, Kota Bandung, Rabu (9/11). (Foto: Dok. UIN Bandung)
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad (kanan) bersama Rektor UIN Bandung Prof Mahmud, di Seminar Nasional Pemikiran Prof Dr KH Dadang Kahmad: Islam, Kemodernan, dan Kesundaan, yang digelar Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung, di Grand Cordella Hotel, Kota Bandung, Rabu (9/11). (Foto: Dok. UIN Bandung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad bersyukur dirinya dapat berkontribusi untuk institusi tempatnya mengajar, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan terutama di Muhammadiyah. Hal itu disampaikan Prof Dadang dalam sambutan di Seminar Nasional “Pemikiran Prof Dr KH Dadang Kahmad: Islam, Kemodernan, dan Kesundaan” yang digelar Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung, di Grand Cordella Hotel, Kota Bandung, Rabu (9/11).

“Saya menikmati pengabdian ini karena suasananya kekeluargaan, kondusif, dan saling mendukung untuk kemajuan yang hal ini belum tentu ada di kampus lain,” tuturnya.

Prof Dadang menjelaskan, dirinya berlatar belakang pendidikan perbandingan agama. Hal ini membuatnya bisa bergaul dengan siapa pun yang latar belakang keyakinan berbeda.

“Termasuk saya berkawan baik dengan seorang Katolik. Dia selalu datang ke rumah saya setiap Lebaran. Kalaupun dia tidak datang, minimal bingkisan lebarannya selalu dikirim ke rumah,” ungkap Guru Besar Sosiologi Agama UIN Bandung ini, yang langsug disambut tawa riuh peserta seminar.

Di tempat yang sama, dalam sambutan pembuka, Rektor UIN Bandung Prof Mahmud mengatakan, Prof Dadang merupakan tokoh agama Islam dan juga tokoh Muhammadiyah yang banyak memberikan kontribusi positif kepada UIN SGD Bandung. Prof Mahmud juga menilai, Prof Dadang termasuk tokoh yang sukses dalam membina keluarga. Anak dan menantunya baik dan saleh.

Baca juga : Peternak Semangat Lagi

“Beliau itu luar biasa. Suatu hari beliau mengobrol dengan saya. Beliau minta dihalalkan apabila ada sesuatu dari pekerjaan yang tidak sengaja termakan oleh beliau dan keluarga. Ini sesuatu yang luar biasa bagi saya,” tuturnya.

Mahmud menilai, Prof Dadang termasuk salah satu tokoh yang mampu membesarkan nama UIN Bandung. Oleh karena itu, dia sangat mengapresiasi hal yang sudah dilakukan Prof Dadang.

Pada kesempatan ini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat (PWM Jabar) KH Suhada menjelaskan terkait kebudayaan Sunda yang termasuk kebudayaan tua di Nusantara. Suhada memaknai nilai-nilai ke-Sundaan sebagai etos kerja. Filosofi Sunda seperti sehat jasmani, rohani, pikir, dan sehat moral, menurut Suhada, sudah dipraktikkan oleh Islam, khususnya Muhammadiyah.

Sosok Inspiratif
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor I UIN SDG Bandung Prof Rosihon Anwar mengatakan, Prof Dadang merupakan sosok inspiratif sejak dirinya masih muda. Prof Rosihon bercerita, Prof Dadang yang juga Ketua BPH Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung ini banyak mengajarkan dirinya ilmu agama.

“Termasuk dahulu beliau juga mengajari kami bagaimana manajemen di Fakultas Ushuluddin. Ketika saya menjadi Dekan, saya sempat bertanya apakah Prof Dadang setuju atau tidak ya,” cerita Prof Rosihon.

Baca juga : Dexa Group Upayakan Ketahanan dan Kemandirian Industri Farmasi

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Bandung Prof Asep Saeful Muhtadi mengatakan, Prof Dadang merupakan Muslim yang mumpuni, modern, termasuk tokoh langka. Atas hal itu, pantas jika Prof Dadang menyandang gelar Guru Besar Sosiologi Agama.

Prof Asep menilai, Prof Dadang memang cocok memimpin Muhammadiyah. "Andai saya punya hak suara, saya pasti memilih beliau menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah," katanya, yang juga disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Prediksi Jadi Nyata
Dekan Fakultas Agama Islam UM Bandung Prof Afif Muhammad mengaku sudah mengamati Prof Dadang sejak dari mahasiswa. Ketika itu dirinya memprediksi bahwa Dadang muda akan menjadi orang yang sukses suatu hari nanti. 

"Dan itu menjadi kenyataan. Bahkan, masih usia muda saja beliau sudah menjadi Wakil Dekan. Saya amati, beliau ini sepanjang hidupnya selalu punya jabatan," kata Prof Afif, yang lagi-lagi disambut tawa.

Prof Afif mengatakan, Prof Dadang adalah sosok modern dan kebetulan berkiprah di Muhammadiyah yang merupakan organisasi modern.

Baca juga : Gerakan Penanaman Kedelai Untuk Kemandirian Pangan

Sedangkan bagi Dr Hj Yeni Huriani, M.Hum, asisten Prof Dadang di UIN Bandung, mendampingi tokoh senior Muhammadiyah ini merupakan suatu hal yang membahagiakan. Yeni menceritakan bahwa mulai skripsi hingga disertasi dibimbing Prof Dadang. 

"Sebetulnya saya sempat protes dulu kenapa saya disandingkan dengan beliau. Saya menjadi asisten beliau itu tidak percaya diri karena saya merasa masih kurang pantas," katanya.

Namun, dirinya tidak bisa menolak karena banyak mendapatkan pengalaman, ilmu, dan berbagai nasihat dari Prof Dadang. Termasuk ketika dirinya dulu ditunjuk menjadi Ketua Jurusan Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin, UIN Bandung.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.