Dark/Light Mode

Petugas Haji akan Badalhajikan Jemaah yang Wafat, Begini Kriterianya

Selasa, 14 Mei 2024 14:40 WIB
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag) Akhmad Fauzin. (Foto: Dok. Kemenag)
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag) Akhmad Fauzin. (Foto: Dok. Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag) Akhmad Fauzin menjelaskan, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang wafat di Asrama Haji Embarkasi atau Embarkasi Antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

“Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa,” terang Fauzin, dalam keterangan persnya, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/5).

Fauzin menyampaikan, pelaksanaan badal haji melalui sejumlah tahapan. Pertama, pendataan jemaah wafat sampai dengan 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi. Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah. Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 waktu Arab Saudi pada 9 Zulhijjah.

Baca juga : Menag Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji, Ini Pesannya

“Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan dilanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, sampai dengan seluruh raangkaiannya selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul,” jelas Fauzin.

Tahap selanjutnya, ujar Fauzin, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksakan tugas badal haji. PPIH Arab Saudi lalu menerbitkan sertifikat badal haji.

“Sertifikat badal haji diserahkan ke petugas kloter (kelompok terbang) untuk diberikan ke keluarga jemaah yang dibadalkan. Pelaksanaan badal haji tidak dipungut biaya atau gratis,” terangnya.

PPIH Arab Saudi, kata Fauzin, terus mengimbau para jemaah haji, khususnya lansia, untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Saat ini, kondisi cuaca di Madinah sangat panas, dengan suhu mencapai 41 derajat celcius.

Baca juga : Kesiapan Bandara AP II Jelang Keberangkatan Jemaah Haji Minggu Dini Hari Ini

“Khusus jemaah lansia, jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunah. Jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan salat berjamaah di Masjid Nabawi. Jemaah bisa menunaikan salat jamaah di hotel, untuk menghindari kelelahan,” pesannya.

“Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas, sejak di embarkasi, selama penerbangan, hingga di Tanah Suci. Bila mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, segera hubungi Petugas Haji Indonesia,” tandasnya.

1 Jemaah Wafat Usai Salat di Nabawi

Seorang jemaah asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 Jakarta - Bekasi (JKS) wafat di Masjid Nabawi. Informasi dari PPIH Arab Saudi, jemaah bernama Upan Supian (71 tahun) ini wafat setelah menunaikan Salat Asar di Masjid Nabawi, Senin (13/5).

Upan terjadi saat keluar dari Masjid Nabawi melalui pintu 4, pukul 16.45 waktu Arab Saudi. Upan kemudian dievakuasi oleh petugas ke Emergency Center yang ada di dekat Masjid Nabawi. Sekitar pukul 17.27, dokter Emergency Center menyatakan Upan telah meninggal dunia, diduga karena serangan jantung.

Baca juga : Petugas Haji Bersiap Sambut Kedatangan Jemaah Haji di Madinah

"Saya barusan menandatangani surat izin untuk pemakaman almarhum," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi Senin malam (13/5).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.