Dark/Light Mode

98,52 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Minggu, 26 Mei 2024 20:46 WIB
Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda. (Foto: Dok. Kemenag)
Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda. (Foto: Dok. Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 42 Embarkasi Solo (SOC-42) yang tiba di Madinah pada Kamis, 24 Mei 2024, menandai berakhirnya fase kerangkatan jemaah gelombang pertama, sekaligus dimulainya fase keberangkatan jemaah haji gelombang kedua yang diberangkatkan dari embarkasi di Tanah Air menuju King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) hingga 10 Juni 2024.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jemaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Suci berjumlah 88.987 orang.

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda menyampaikan, profil jemaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Suci bila dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, didominasi jemaah perempuan sebanyak 49.210 orang (55,3 persen). Sedangkan jemaah laki-laki sebanyak 39.777 (44,7 persen).

“Mayoritas jemaah tersebut belum berhaji sebanyak 87.673 orang (98,52 persen). Bagi mereka, tahun ini merupakan kali pertama berhaji. Sementara, jemaah yang telah berhaji hanya 1,48 persen atau 1.314 orang,” terang Widi, saat menyampaikan keterangan resmi Kemenag, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (26/5).

“Dengan potret data jemaah gelombang I didominasi perempuan, kebijakan pemerintah memberikan proporsi petugas perempuan cukup banyak tahun ini dinilai sebagai langkah tepat sebagai bentuk afirmasi dan perlindungan jemaah,” sambungnya.

Baca juga : Bulog Pede Serap 600 Ribu Ton Beras

Dalam keterangannya, Widi menyampaikan, ikhtiar yang dilakukan Kemenag dalam mewujudkan Haji Ramah Lansia 1445 H/2024 M ini, yaitu:

Istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan

Menyiapkan petugas layanan lansia dan disabilitas (PKP3JH)

Bimbingan berbasis kurikulum manasik haji lansia

Penyusunan kelompok terbang (kloter) dengan mempertimbangkan komposisi jemaah lansia dan non lansia. 

Baca juga : 706 Orang Bernama Kyle Gagal Pecahkan Rekor

Penempatan jemaah lansia pada kursi bisnis pesawat dan kursi yang memudahkan evakuasi

Persingkat seremoni pelepasan maupun penyambutan jemaah (maksimal 30 menit). 

Layanan asrama haji ramah lansia dengan menyediakan alat bantu berjalan bagi lansia, menyediakan dokter geriatri, psikiater, dan tenaga medis lainnya, menyiapkan kamar khusus lansia di lantai bawah, menyedikan kendaran khusus untuk memudahkan mobilitas kegiatan lansia dari aula ke kamar, dan menyiapkan menu khusus lansia

Layanan Arab Saudi dengan menyiapkan bus khusus dengan low deck untuk transportasi shalawat, umrah wajib, dan safari wukuf bagi jemaah lansia, menyiapkan kamar khusus lansia dan pendampingnya, menyiapkan hotel khusus bagi jemaah lansia yang akan mengikuti safari wukuf, menyiapkan menu khusus untuk jemaah lansia sesuai data kebutuhan per kloter, menyiapkan menu khusus pada pelaksanaan safari wukuf bagi jemaah haji lansia, layanan kesehatan: menyiapkan alat bantu berjalan, visitasi khusus lansia, serta menyiapkan dokter geriatri, psikiater, dan tenaga medis lainnya, layanan ibadah: menyiapkan skema khusus pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah haji lansia dengan kursi roda berbasis kartu kendali.

Layanan safari wukuf khusus bagi lansia dan disabilitas.

Baca juga : Jemaah Haji Kloter Pertama Tiba di Makkah, Istirahat 4 Jam Lalu Umrah Wajib

Tanazul atau layanan pulang dini bagi jemaah haji lansia.

Mengingat suhu panas cukup ekstrem di Tanah Suci saat ini, PPIH Arab Saudi, ujar Widi, mengimbau jemaah ketika ke Masjidil Haram atau berpergian ke luar hotel melengkapi diri dengan alat pelindung diri berupa payung atau topi lebar untuk menghindari sengatan langsung matahari.

“Selalu membawa paspor dan dokumen penting lainnya, serta membawa kantong sandal dan dibawa saat ibadah di masjid,” katanya.

Dia juga berpesan, jemaah jangan meletakkan sandal di sembarang tempat di masjid, karena berpotensi hilang dan lupa dan jangan menitipkan sandal ke jemaah lainnya untuk menghindari bila terpisah dari kelompoknya.

“Dan selalu mengenakan identitas pengenal berupa gelang dan smart card, serta jangan sungkan meminta bantuan petugas yang ada di area Masjidil Haram dan terminal,” ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.