Dark/Light Mode

PPIH Wanti-wanti Jemaah Haji, Smart Card Jangan Sampai Hilang

Kamis, 30 Mei 2024 15:42 WIB
Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda (Foto: Dok. Kemenag)
Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda (Foto: Dok. Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agama (Kemenag) telah merilis aplikasi Kawal Haji sebagai aplikasi yang menjadi kanal penghubung antarjemaah haji, petugas, keluarga, dan publik, serta stakeholder lainnya.

Aplikasi ini hadir dengan dua fitur utama. Pertama, pelaporan jemaah, khususnya berkenaan dengan layanan konsumsi, akomodasi, transportasi, termasuk jika ada jemaah terpisah dari rombongan, atau lupa arah pulang ke penginapan. Kedua, deteksi lokasi dan pergerakan jemaah untuk memudahkan proses pencarian jika ada jemaah yang tersesat.

Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda menyampaikan, dari sejumlah laporan yang masuk di aplikasi tersebut, misalnya ada jemaah yang kehilangan kartu pintarnya (smart card haji). Untuk hal ini, jemaah agar segera melaporkan ke ketua rombongan atau ketua kloter, nanti dilaporkan ke ketua sektor dan diteruskan ke Kantor Daerah Kerja (Kadaker) Makkah.

Baca juga : Carut Marut PPDB Jangan Terjadi Lagi

“Tahap berikutnya, pihak kadaker menyampaikan ke Kementerian Haji Arab Saudi untuk diajukan penggantian,” terang Widi, dalam keterangan resmi Kemenag, di Jakarta, Kamis (30/5).

Ia menjelaskan, pada musim haji 1445 H/2024 M, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan smart card untuk dibagikan kepada jemaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Jemaah harus membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. Smart card berisi sejumlah data di dalamnya, yakni nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah,” terang Widi.

Baca juga : Sahila Hisyam, Olahraga Bikin Suntuk Hilang

Mengingat pentingnya smart card tersebut, kata Widi, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mewanti-wanti jemaah agar menjaga sebaik mungkin smart card masing-masing dan jangan sampai hilang atau tertinggal terutama saat tawaf, ketika kondisi jemaah berdesakan hingga berpotensi kartu pintar tersebut terlepas dari talinya.

Khusus saat tawaf, Widi menyarankan jemaah menyimpan smart card dalam tas agar tidak jatuh. “Simpan dengan aman di tas kecil yang dibawa,” pesan dia.

PPIH juga mengimbau kepada jemaah, untuk memanfaatkan fasilitas musala hotel untuk pendalaman manasik haji bersama pembimbing ibadah kloter maupun pembimbing ibadah yang ada di setiap sektor.

Baca juga : PPIH Matangkan Skema Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia Non Mandiri

“Selain itu, bila dirasa ada keluhan kesehatannya, jemaah dapat berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter dan petugas kesehatan lainnya untuk memperoleh penanganan dan obat yang dbutuhkan,” pungkas dia. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.