Dark/Light Mode

Jemaah Haji Asal Aceh Terima Rp 6,5 Juta dari Wakaf Warga Saudi

Senin, 3 Juni 2024 21:56 WIB
Pembagian dana wakaf untuk jemaah haji asal Aceh. (Foto: MCH 2024)
Pembagian dana wakaf untuk jemaah haji asal Aceh. (Foto: MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 4.780 warga Aceh menerima dana wakaf dari Baitul Asyi, lembaga yang mengelola dana wakaf Habib Bugak Asyi, seorang warga Arab yang pernah tinggal di Aceh pada era 1.800-an. Mereka terdiri jemaah haji asal Aceh dan tenaga musiman (temus) asal Aceh.

Pembagian dana itu dilakukan usai Salat Asar, di Baitul Asyi Misfalah, Makkah, Minggu (2/6). Pembagian dana dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk awal, dibagi kepada jemaah kloter 2. Masing-masing jemaah mendapatkan 1.500 riyal atau Rp 6,5 juta dan satu mushaf Al-Qur'an.

Para warga Aceh tampak senang dan terharu menerima wakaf ini. Seperti yang diungkapkan Cut Halimatussadiah (53) jemaah asal Bireuen, Aceh. Dia senang dan terharu mendapatkan wakaf dari nenek moyang mereka. Wakaf itu akan digunakan untuk hal yang bermanfaat.

Baca juga : Seluruh Jemaah Haji Gelombang Pertama Sudah di Makkah, Kecuali yang Sakit

“Terharu, senang, alhamdulillah. Uangnya mau diwakafin lagi, berbagi ke orang lain,” ucapnya.

Hal yang sama diungkapkan Khalidin, jemaah kloter 2 asal Bireuen. Dia menerima wakaf bersama ibunya juga. Hasil wakaf Al-Qur'an akan disumbangkan ke Masjidil Haram.

“Saya sangat senang. Mama bilang, Al-Qur'annya mau diwakafkan ke Masjidil Haram,” katanya.

Baca juga : Lepas Jamaah Haji Aceh Kloter Pertama, Wapres Ingatkan Pentingnya Jaga Kesehatan

Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Pemerintah Aceh, Yusrizal, berharap wakaf ini bisa menjadi contoh bagi warga Aceh lain untuk terus berbuat kebaikan. “Memotivasi kita sekalian untuk tetap berwakaf sekecil apa pun dalam bentuk apa pun,” ucap Yusrizal, di lokasi pembagian wakaf.

Yusrizal menerangkan, Pemerintah Aceh awalnya mendata warga yang akan pergi haji tahun ini. Data tersebut lalu dikirimkan ke nadzir atau pengelola wakaf. Setelah itu, data tersebut diproses untuk pemberian wakaf yang dilakukan setiap setahun sekali setiap musim haji Aceh.

Setelah dilakukan pendataan, Pemerintah Aceh memberikan kartu kepada para penerima wakaf sebelum mereka berangkat ke Makkah. Kartu tersebut harus dibawa untuk ditukarkan saat menerima wakaf. “Pembagian wakaf ini ada kartunya dari Pemerintah Aceh,” ucapnya.

Baca juga : Mbah Sayid, Jemaah Haji Lansia Asal Magetan yang Ceria & Jenaka

Sementara itu, Syekh Abdul Latif Baltou selaku Nadzirwakaf Habib Bugak Asyi, mengatakan, Habib Bugak sangat cinta kepada warga Aceh sehingga wakaf ini masih berlangsung meski 200 tahun sudah berlalu.

"Habib Bugak sangat cinta kepada kita semua. Maka dari itu berdoalah (untuk beliau)," ucap Syekh Abdul.

"Posisi kita sekarang sebagai tamu Allah. Apa yang kita doakan, Allah akan kabulkan. Apa yang kita minta, Allah kabulkan doa kita. Yang menurut kita mustahil, bagi Allah tidak mustahil," imbuhnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.