Dark/Light Mode

Perkuat Kerja Sama, Indonesia-Denmark Bangun Konsep Pelayaran Hijau

Selasa, 23 November 2021 21:36 WIB
Pemerintah Indonesia bersama Kerajaan Denmark melaksanakan Green Shipping Conference (Konferensi Pelayaran Ramah Lingkungan), di Jakarta, Selasa (23/11). (Foto: Ist)
.
Pemerintah Indonesia bersama Kerajaan Denmark melaksanakan Green Shipping Conference (Konferensi Pelayaran Ramah Lingkungan), di Jakarta, Selasa (23/11). (Foto: Ist) .

 Sebelumnya 
Diketahui, Indonesia juga telah mulai memproduksi Low Sulphur Marine Fuel Oil (LS MSO) yang sudah di,bisniskan di salah satu Pelabuhan Kargo Curah di Pelabuhan Internasional Krakatau pada Agustus 2021.

Hal lainnya yang telah dilakukan Indonesia, yaitu memperkenalkan B20 dan B30 untuk transportasi darat dan udara di tingkat nasional dan membuat program untuk mengubah kapal-kapal kecil dari menggunakan bahan bakar minyak menjadi menggunakan bahan bakar gas (BBG).

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memerlukan pelabuhan yang terintegrasi dan menerapkan konsep hijau, untuk itu telah dilakukan pemanfaatan beberapa rooftop solar untuk menyediakan energi ramah lingkungan.

Baca juga : IFAD Sebut Cuma Indonesia Yang Melokalkan SDGs Hingga Ke Level Desa

Selain itu, Indonesia berencana untuk menerapkan teknologi energi baru terbarukan dan bioenergi melalui Carbon Captured Storage/Carbon Capture Utilization Storage (CCS/CCUS).

Berbagai inovasi teknologi diperlukan dalam pengelolaan sebuah ekosistem atau aktivitas pelayaran dan maritim. Untuk itu Indonesia melalui Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi pihak yang bekerja sama dalam mengembangkan teknologi inovasi bagi kegiatan maritim berkonsep hijau.

“ITS akan jadi pihak yang membantu pemerintah dalam melakukan berbagai inovasi teknologi. Tidak lupa, kami akan dibantu dan bekerja sama dengan Denmark melalui Danish Maritime Authority,” beber Rektor ITS Prof Mochamad Ashari.

Baca juga : Lagi, Pebulutangkis Non Pelatnas Ini Kalah Di Awal

Komitmen Indonesia dalam melakukan praktik aktivitas pelayaran dan kemaritiman yang berkonsep hijau sudah dinyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada COP-26 tahun 2021 di Glasgow.

Beberapa komitmen yang dinyatakan antara lain, Indonesia mendukung komitmen negara dalam COP-26 UNFCCC untuk mengurangi emisi metana global sebesar 30 persen pada tahun 2030.

Selain itu, Indonesia berkomitmen mengurangi penggunaan batu bara. Perlu diketahui bahwa penggunaan batu bara menyumbang 40 persen emisi CO2 tahunan.

Baca juga : Arema FC Vs Barito Putera, Ajang Unjuk Konsistensi

Hal lainnya yang dinyatakan Presiden Jokowi adalah menyetujui penghapusan subsidi yang secara artifisial menurunkan harga batu bara, minyak, atau gas alam. [NMN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.