Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ngeri Varian Omicron, AS Tutup Pintu Bagi Pelancong Dari Afsel Dan 7 Negara Afrika Lainnya

Sabtu, 27 November 2021 08:15 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mulai Senin (29/11) besok, pemerintah AS membatasi perjalanan dari Afrika Selatan dan tujuh negara Afrika bagian selatan lainnya, untuk menangkal penyebaran varian Omicron (B.1.1.529). Tujuh negara yang dimaksud adalah Bostwana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi.

Hanya warga AS dan penduduk tetap saja yang diperkenankan melakukan perjalanan dari wilayah tersebut.

Baca juga : Ada Varian Baru, Inggris Stop Penerbangan Dari Afrika Selatan

Pembatasan serupa sebelumnya juga telah dilakukan Uni Eropa, Inggris, dan Kanada.

Varian Omicron yang pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (24/11), telah dinyatakan masuk kategori variant of concern (VOC) atau varian yang patut mendapat perhatian pada Jumat (26/11). 

Baca juga : DPR: Hapus Wajib Karantina Bagi Pelancong Luar Negeri

“WHO telah mengidentifikasi varian baru Covid, yang terdeteksi di Afrika Selatan. Sebagai langkah antisipasi sampai kami mendapat informasi tambahan terkait varian baru ini, saya memutuskan membatasi perjalanan dari Afrika Selatan dan 7 negara lainnya,” kata Biden melalui akun Twitter resminya.

Terkait hal ini, Biden memastikan, pemerintahannya akan mengambil kebijakan berbasis sains dan medis. “Cara terbaik memperkuat perlindungan terhadap tubuh adalah vaksinasi. Jika Anda sudah divaksin, bersegeralah mendapatkan booster. Bagi yang belum, ayo bergegas,” ujar Biden mewanti-wanti.

Baca juga : Partai Perindo Gelar Diskusi Peran Santri Dan Pesantren

"Kemunculan varian baru ini adalah pengingat bahwa pandemi tidak akan berakhir, sampai semua warga dunia tervaksinasi. AS telah menyumbang vaksin dalam jumlah yang lebih banyak, dibanding gabungan negara-negara lain. Sudah saatnya, negara lain menandingi kecepatan dan kemurahan hati kami dalam hal ini," tegasnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.