Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menlu AS Mau Ketemu Jokowi, Bahas Krisis Iklim Sampai Covid-19

Senin, 13 Desember 2021 22:23 WIB
Menlu AS Antony J Blinken (Foto: Istimewa)
Menlu AS Antony J Blinken (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony J Blinken akan berkunjung ke Indonesia selama dua hari, Senin-Selasa 13-14 Desember. Selama ini Indonesia, Blinken akan bertemu dengan Presiden Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan pejabat tinggi Indonesia lainnya untuk kembali menegaskan kemitraan strategis AS-Indonesia yang kuat, serta arti penting kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Seperti keterangan resmi Juru Bicara Pemerintah AS yang diterima RM.id, Senin (13/12), Blinken akan mendiskusikan respons terhadap tantangan-tantangan Covid-19 dan krisis iklim, langkah-langkah untuk memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, serta memperluas kerja sama dalam bidang-bidang seperti maritim, kesehatan global, dan ekonomi digital.

Perkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia
Dalam keterangan itu juga disebutkan, AS dan Indonesia memiliki kemitraan strategis yang mendalam dan langgeng yang didasari oleh nilai-nilai bersama. Termasuk kepercayaan mendasar terhadap demokrasi. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia berada pada posisi yang tepat–baik secara regional maupun global–untuk menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal toleransi beragama, kemajemukan, dan inklusi.

Baca juga : Di Rapimnas Kadin, Jokowi Bahas Ekonomi Hijau

“Memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia merupakan prioritas kebijakan luar negeri AS, mengingat status Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, peran kepemimpinannya yang bersejarah dalam ASEAN, dan perannya sebagai presiden G20,” demikian keterangan tersebut.

Kunjungan Blinken ke Jakarta merupakan tindak lanjut dari Dialog Strategis AS-Indonesia pertama yang diadakan di Washington pada Agustus 2021, pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden Jokowi di Glasgow pada November, serta partisipasi Jokowi dalam Summit Democracy pada Desember.

“Pandemi COVID-19 telah menghadapkan kedua negara kita pada sejumlah tantangan, dan kita akan terus bekerja sama untuk mengakhiri pandemi ini dan memperkuat kerangka kesehatan global untuk mencegah pandemi berikutnya. Amerika Serikat telah membagikan lebih dari 25 juta dosis vaksin kepada rakyat Indonesia melalui COVAX dan akan ada lagi pengiriman berikutnya. Kami menantikan kerja sama yang lebih jauh lagi untuk melawan pandemi ini dan memperkuat ekonomi kita,” lanjut keterangan itu.

Baca juga : Dialog JCAF Ke-4: Strategi Gotong Royong Atasi Krisis Iklim Global

Dalam keterangan itu juga disebutkan, kedua negara berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi erat untuk merespons krisis iklim melalui beragam upaya dan melalui Kelompok Kerja Iklim Bilateral tingkat tinggi, serta mempercepat implementasi pada dekade ini guna membatasi pemanasan suhu bumi hingga 1,5 derajat selsius. Indonesia juga bekerja sama secara erat dengan Amerika Serikat melalui kolaborasinya dengan Kemitraan Energi Bersih Jepang-AS, yang menargetkan untuk mempercepat upaya dekarbonisasi melalui investasi swasta yang berkelanjutan.

Amerika Serikat dan Indonesia berkomitmen untuk memperkuat demokrasi dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. “Setelah Summit for Democracy, kedua negara kita akan terus bekerja untuk menghadapi tantangan-tantangan serius terhadap demokrasi di dalam dan luar negeri dan melakukan upaya-upaya untuk melindungi hak asasi manusia secara lebih baik dan memastikan bahwa demokrasi terlaksana,” lanjut keterangan tersebut.

Punya Visi Sama
AS mengklaim memiliki visi yang sama dengan Indonesia akan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, termasuk komitmen terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan. AS menganggap Indonesia merupakan pemimpin dalam ASEAN dan “jangkar” tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik.

Baca juga : Menko PMK Ajak Umat Kristiani Waspadai Covid-19 Jelang Natal

“Amerika Serikat senantiasa memiliki keterlibatan mendalam di Indo-Pasifik, dan kami serta mitra-mitra kami percaya bahwa cara terbaik untuk menghindari konflik adalah dengan menegaskan kembali nilai-nilai bersama kita,” sambung keterangan tersebut.

AS mendung upaya kuat Indonesia untuk melindungi hak-hak maritimnya dan mempertahankan diri dalam menghadapi agresi China di Laut China Selatan, termasuk di zona ekonomi eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna. 

“Kerja sama keamanan merupakan pilar utama kemitraan strategis kita. Amerika Serikat bangga menjadi mitra pertahanan terbesar Indonesia dari segi jumlah latihan dan acara tahunan yang kita ikuti bersama. Kerja sama kita dalam antiterorisme dan melawan ekstremisme kekerasan juga merupakan komponen penting dalam upaya bersama kita membangun dunia yang lebih aman,” jelas keterangan itu. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.