Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Corona Australia Meningkat, Pusat Pengujian Kolaps

Rabu, 29 Desember 2021 14:10 WIB
Antrean kendaraan warga yang akan melakukan pengujian virus Corona di Sydney, Rabu (29/12). (Foto: Mick Tsikas/AAP Image)
MICK TSIKAS/AAP IMAGE VIA AP
Antrean kendaraan warga yang akan melakukan pengujian virus Corona di Sydney, Rabu (29/12). (Foto: Mick Tsikas/AAP Image) MICK TSIKAS/AAP IMAGE VIA AP

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus virus Covid-19 terus terjadi di seluruh Australia. Lonjakan kasus disebabkan varian Omicron.

Berdasarkan data infeksi harian Rabu (29/12), Negara Bagian New South Wales mengalami peningkatan paling drastis, menjadi lebih dari 11 ribu. Naik sekitar 6 ribu kasus sehari sebelumnya.

Sedangkan di Negara Bagian Victoria melaporkan kenaikan 3.700 kasus. Naik lebih dari 1.000 dari rekor sebelumnya. Yang terjadi pada Selasa (28/12).

Baca juga : Mensos Dorong Percepatan Pencairan Bansos Di Surabaya

Saat ini, telah lebih dari tiga perempat warga Australia telah divaksinasi penuh. Namun, otoritas Negeri Kanguru masih terus mengawasi fatalitas virus Corona varian Omicron. Sejauh ini, Australia mencatat 2.200 kematian selama akibat virus Corona.

Rabu (29/12), New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, melaporkan tiga kematian akibat varian Omicron. Sedangkan 625 pasien harus menjalani rawat inap. Termasuk 61 pasien dalam perawatan intensif. Victoria melaporkan empat kematian dan 397 pasien rawat inap. Termasuk 62 dalam perawatan intensif.

Namun di saat yang sama, pusat pengujian di Australia tidak dapat memenuhi lonjakan permintaan. Pekan ini, ribuan orang di seluruh New South Wales terpaksa menunggu selama berjam-jam untuk dites. Beberapa di antaranya adalah warga yang pulang kampung. Di mana mereka diharuskan memiliki tes PCR negatif sebelum tiba di Queensland.

Baca juga : Kasus Omicron Tembus 46 Orang, Luhut: Liburan Di Dalam Negeri Saja

Di bawah tekanan untuk memudahkan persyaratan, Perdana Menteri Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk mengatakan, pihaknya akan menerima rapid tes antigen, alih-alih tes PCR. Itu berlaku mulai 1 Januari 2022 bagi pelancong dari wilayah paling berisiko.

Di Australia, pandemi virus Corona juga berkontribusi pada kekurangan donor darah. Seruan bagi warga untuk mendonorkan darah mereka pun meningkat. 

"Persyaratan pengujian dan karantina, ditambah dengan musim liburan, menciptakan "badai sempurna" pembatalan donor darah," kata kepala jaringan pusat donor Palang Merah Lifeblood, Cath Stone.

Baca juga : Masa Inkubasi Omicron Lebih Singkat, Bagaimana Faktanya?

Kata dia, lebih dari setengah dari semua janji warga yang akan melaksanakan donor darah, batal. Itu berarti, mereka membutuhkan lebih banyak donor. "Untuk menggantikan mereka yang tidak dapat menyumbang,” kata Stone.

Meningkatnya kasus virus Corona, mendorong Australia menutup perbatasan internasional mereka. Tapi, warga negara Australia boleh kembali tanpa kewajiban karantina di hotel. Negara itu mengatakan, akan mengizinkan masuknya pekerja terampil dan pelajar. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.