Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Webinar FPCI, ERIA, METI, AMEICC, DISG
Segera! Cari Solusi Ekspor Batubara
Selasa, 11 Januari 2022 11:30 WIB
![Webinar FPCI, ERIA, METI, AMEICC, DISG Segera! Cari Solusi Ekspor Batubara Webinar FPCI, ERIA, METI, AMEICC, DISG Segera! Cari Solusi Ekspor Batubara](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Keputusan Presiden Joko Widodo melarang ekspor batubara selama periode 1-31 Januari sudah menuai keluhan dari Jepang, Korea Selatan dan Filipina.
Pekan lalu, Jepang dan Korea Selatan sebelumnya sudah meminta Indonesia mencabut larangan ini. Tidak ketinggalan, awal pekan ini, negara tetangga Filipina juga mendesak Indonesia mencabut regulasi tersebut.
Baca juga : Diperintah Jokowi, Moeldoko Gercep Cari Solusi Soal Garam Rakyat
Namun, daripada mengeluh dan kesal pada putusan Indonesia, ekonom asal Jepang di Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Prof Fukunari Kimura, menyarankan negara terdampak segera mencari solusi konkrit.
Dia mengakui, sejumlah negara masih bergantung pada ekspor batubara dari Indonesia, di tengah lonjakan harga batubara dalam beberapa waktu terakhir. "Pemerintah Jepang sudah meminta Indonesia mempertimbangkan kembali larangan ekspor tersebut, mengingat situasi harga saat ini," ujarnya, dalam webinar yang diadakan Foreign Policy Community Of Indonesia (FPCI), Senin (10/1/2022).
Baca juga : Pengurus PT ACK Siap Buka-Bukaan Soal Praktik Ekspor Benur Ke KPK
Menanggapi putusan Indonesia, Kimura menyarankan negara-negara terdampak sebaiknya mencari solusi yang berimbang, guna meringankan beban dari tingginya harga batubara.
Efek larangan eskpor batubara dari Indonesia akan terasa di negara mitra dagang utama Indonesia seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya