Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Webinar FPCI, ERIA, METI, AMEICC, DISG

Segera! Cari Solusi Ekspor Batubara

Selasa, 11 Januari 2022 11:30 WIB
Webinar FPCI, ERIA, METI, AMEICC, DISG Segera! Cari Solusi Ekspor Batubara

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan Presiden Joko Widodo melarang ekspor batubara selama periode 1-31 Januari sudah menuai keluhan dari Jepang, Korea Selatan dan Filipina.

Pekan lalu, Jepang dan Korea Selatan sebelumnya sudah meminta Indonesia mencabut larangan ini. Tidak ketinggalan, awal pekan ini, negara tetangga Filipina juga mendesak Indonesia mencabut regulasi tersebut.

Baca juga : Diperintah Jokowi, Moeldoko Gercep Cari Solusi Soal Garam Rakyat

Namun, daripada mengeluh dan kesal pada putusan Indonesia, ekonom asal Jepang di Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Prof Fukunari Kimura, menyarankan negara terdampak segera mencari solusi konkrit.

Dia mengakui, sejumlah negara masih bergantung pada ekspor batubara dari Indonesia, di tengah lonjakan harga batubara dalam beberapa waktu terakhir. "Pemerintah Jepang sudah meminta Indonesia mempertimbangkan kembali larangan ekspor tersebut, mengingat situasi harga saat ini," ujarnya, dalam webinar yang diadakan Foreign Policy Community Of Indonesia (FPCI), Senin (10/1/2022).

Baca juga : Pengurus PT ACK Siap Buka-Bukaan Soal Praktik Ekspor Benur Ke KPK

Menanggapi putusan Indonesia, Kimura menyarankan negara-negara terdampak sebaiknya mencari solusi yang berimbang, guna meringankan beban dari tingginya harga batubara.

Efek larangan eskpor batubara dari Indonesia akan terasa di negara mitra dagang utama Indonesia seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.