Dark/Light Mode

Polisi Israel Ngaku Pakai Pegasus Mata-matai Warga

Rabu, 2 Februari 2022 23:22 WIB
Polisi Israel Ngaku Pakai Pegasus Mata-matai Warga

RM.id  Rakyat Merdeka - Polisi Israel mengaku menggunakan spyware Pegasus untuk memata-matai ponsel warga Israel. Dalam sebuah pernyataan, Rabu (2/2), polisi mengatakan telah menemukan bukti penggunaan spyware canggih yang tidak sah oleh penyelidiknya sendiri untuk mengintip ponsel warga.

Pernyataan itu mengatakan, selama penyelidikan sekunder, temuan tambahan ditemukan yang mengubah keadaan dalam aspek-aspek tertentu.

Baca juga : "Pelaku Bukan Pemimpiā€ Dorong Generasi Muda Menjadi Wirausaha

Pada Selasa, Jaksa Agung Avichai Mandelblit memerintahkan polisi untuk mengambil langkah segera untuk mencegah kemungkinan melewati langkah otorisasi dan menghentikan kegiatan semacam itu di masa depan. Dia juga, mengumumkan pembentukan tim penyelidikan untuk menyelidiki laporan mata-mata.

Pada 18 Januari lalu, situs web Calcalist Israel mengatakan, polisi Israel menggunakan program peretasan Pegasus terhadap warga Israel tanpa izin pengadilan. Daftar orang Israel yang diretas termasuk para pemimpin yang protes terhadap mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan politisi lainnya.

Baca juga : Polisi Masih Buru DPO Penganiayaan Jurkani Penggugat Tambang Ilegal Kalsel

Polisi menanggapi tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa penyelidikan internal awal tidak menemukan bukti penyalahgunaan spyware Pegasus.

Dilansir Anadolu, hari ini menyusul laporan intelijen itu, Asher Levy, kepala NSO, perusahaan spyware Israel yang mendirikan Pegasus, mengundurkan diri dari jabatannya. Dia mengklaim, pengunduran dirinya tidak terkait dengan laporan intelijen.

Baca juga : Beringin Maluku Bakal Jadi Penantang Petahana

Spyware Pegasus memungkinkan operatornya meretas ponsel dengan memanfaatkan kerentanan keamanan di sistem operasi seluler Android dan iPhone. Spyware itu menyebabkan skandal di seluruh dunia setelah ditemukannya kasus mata-mata terhadap politisi, pejabat pemerintah, jurnalis dan aktivis di berbagai negara.

CEO dan salah satu pendiri NSO Group, Shalev Hulio, menangkis sejumlah kritik terhadap perusahaan teknologi sibernya. Pasalnya, berbagai tuduhan menyerang program spyware Pegasus milik NSO karena telah disalahgunakan di Israel dan seluruh dunia. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.