Dark/Light Mode

KBRI Bern Dorong Diaspora Indonesia Manfaatkan Perjanjian EFTA-CEPA

Selasa, 1 Maret 2022 23:05 WIB
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D Hadad (tengah) bertemu  Diaspora Indonesia di Swiss, Sinar Display Indonesia di Basel (12/2)
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D Hadad (tengah) bertemu Diaspora Indonesia di Swiss, Sinar Display Indonesia di Basel (12/2)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak Indonesia European Free Trade Association (EFTA)- Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) berlaku pada 1 November tahun lalu, KBRI Bern mendorong Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan perjanjian itu dengan memperluas akses perdagangan ke pasar global. Akses itu tidak hanya Swiss namun pasar Uni Eropa dan negara lainnya dengan Swiss sebagai Hub. 

Pemerintah Indonesia harus dapat memanfaatkan secara optimal perjanjian yang telah dinegosiasi selama 8 tahun. Perjanjian ini mencakup kerja sama dalam sektor investasi, capacity building, transfer knowledge, sustainability, technology dan inovasi, serta perdagangan. 

“Salah satu cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan Indonesia EFTA CEPA adalah dengan menggandeng Diaspora Indonesia di Swiss, karena Diaspora pengusaha Indonesia di Swiss merupakan salah satu ujung tombak bagi peningkatan ekspor Indonesia ke Swiss,“ ujar Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D Hadad melalui keterangannya, Selasa (1/3). 

Baca juga : Wapres: Pemerintah Dorong Pengembangan Industri Kesehatan Syariah

KBRI Bern terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada para Diaspora Indonesia yang ada di Swiss, termasuk untuk mengetahui tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pebisnis Diaspora di Swiss dan potensi kerja sama antara pihak-pihak tertentu di Indonesia dan Swiss. 

Mantan Ketua Komisioner OJK ini menyebutkan, bahwa Diaspora pebisnis Indonesia yang ada di Swiss bergerak di berbagai bidang, mulai dari bisnis jasa, restoran, cafe sampai kepada furnitur. Tantangan yang dihadapinya berbeda-beda. 

Muliaman menyampaikan, dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Diaspora Indonesia di Swiss, gagasan pendirian Indonesia-Swiss Trading House/Trading Platform akan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Swiss terkait perdagangan. Trading House dapat mempertemukan konsumen dan supplier/produsen serta dapat menyederhanakan proses transaksi importir-eksportir di Indonesia dan Swiss. 

Baca juga : Borong Indonesia Ajak UMKM Rasakan Pengalaman E-commerce Mandiri

“Indonesia-Swiss Trading House dapat menyediakan informasi mengenai berbagai jenis produk, termasuk makanan, handycarft, tekstil, maupun alat industri disertai dengan informasi harga dari berbagai supplier. Indonesia – Swiss Trading House ini akan memberikan asistensi tidak hanya di bidang infomasi, tetapi juga peningkatan kapasitas eksportir dan importir,“ ujarnya.

Salah satu Diaspora Indonesia di Swiss yang berbisnis produk seni, yakni Sinar Display Indonesia. Produk seni yang dijual berupa ukiran kayu dan tekstil. Importir sekaligus pemilik dari perusahaan Sinar Display Indonesia, Eric Schmidlin mengatakan, tantangan yang paling besar adalah memahami permintaan  dan mencari konsumen. “Hal ini karena produk seni bergantung kepada taste,” ujar Eric Schmidlin. 

Lain halnya dengan Diaspora Indonesia yang berbisnis di bidang kulineri, yakni restoran Dapura Mia. Pemilik Dapura Mia, Mia Schreiber mengatakan, restaurannya tidak pernah sepi konsumen, namun demikian pasokan bumbu-bumbu Indonesia sangat terbatas. 

Baca juga : Komite Olimpiade Indonesia Matangkan Persiapan SEA Games Vietnam

Ia berharap dukungan Pemerintah Indonesia untuk pebisnis Diaspora Indonesia terus ditingkatkan.”Kalau bukan negara kita yang bantu, siapa lagi,” ujar Mia pada pertemuan virtual dengan KBRI Bern.

Diketahui, perdagangan Indonesia ke Swiss konsisten mengalami surplus, meski pandemi. Pada tahun 2021, Indonesia telah surplus sebesar Rp 19,11 triliun. Permintaan yang terus meningkat dari pasar Swiss adalah minyak atsiri, produk alas kaki, furnitur, dan tekstil. 

KBRI Bern akan menfasilitasi dan mendorong Diaspora Indonesia di Swiss untuk kerja sama dengan pihak-pihak terkait di Indonesia dan mengoptimalkan berlakunya perjanjian Indonesia-EFTA CEPA, baik di sektor perdagangan, pendidikan, investasi dan lainnya. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.