Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Disebut Minta Rusia Tunda Invasi Ke Ukraina Sampai Olimpiade Beijing Kelar, China Nggak Terima
Kamis, 3 Maret 2022 22:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah China membantah laporan yang menyebut pihaknya telah meminta Rusia menunda invasi ke Ukraina, hingga Olimpiade Musim Dingin Beijing berakhir.
Bantahan ini disampaikan di tengah sorotan tajam komunitas internasional, terhadap hubungan China dan Rusia di tengah konflik Ukraina.
Sejauh ini, Beijing telah bersikap hati-hati dalam menyikapi tindakan sekutu dekatnya.
Asal tahu saja, dalam pertemuan bulan lalu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Xi Jinping telah menyetujui kemitraan "tanpa batas".
Baca juga : Cari Bantuan Lawan Rusia, Presiden Ukraina Ngelamar Jadi Anggota UE
Sejak itu, Beijing tidak mengutuk invasi ke Ukraina. Namun, telah berhenti memberikan dukungan langsung.
Dalam laporannya pada Rabu (23/2), The New York Times melaporkan, pejabat China telah mengatakan kepada pejabat senior Rusia, agar untuk tidak menyerang Ukraina sebelum Olimpiade Musim Dingin berakhir.
Laporan tersebut mengutip pejabat senior dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden serta pejabat Eropa.
Beijing disebut memiliki beberapa tingkat pengetahuan langsung tentang rencana atau niat perang Rusia sebelum invasi dimulai pekan lalu, empat hari setelah upacara penutupan Olimpiade.
Baca juga : NFT Lagi Ngetren, Jangan Sampai Pemerintah Kehilangan Kesempatan
Namun, laporan tersebut dibantah dalam konferensi pers hari ini.
"Laporan New York Times benar-benar berita palsu. Pernyataan yang mengalihkan perhatian dan menyalahkan ini benar-benar tercela," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin seperti dikutip AFP, Kamis (3/3).
Dalam minggu-minggu menjelang invasi 24 Februari, media pemerintah China berulang kali menolak peringatan Barat sebagai hype AS. Beijing juga tidak mengevakuasi warganya dari Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin adalah pemimpin dunia pertama yang bertemu Xi dalam hampir dua tahun belakangan ini, dan menjadi tamu kehormatan pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Baca juga : Invasi Rusia Ke Ukraina Ancam Ketahanan Pangan Global
Pada Rabu (2/3), Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mengutuk invasi Moskow. Mereka menuntut agar Rusia segera menarik diri dari Ukraina.
China termasuk di antara 35 negara yang abstain, sementara hanya lima - Eritrea, Korea Utara, Suriah, Belarusia dan Rusia - memilih menentangnya.
PBB melaporkan, akibat konflik dengan Rusia, 1 juta orang telah melarikan diri dari Ukraina. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya