Dark/Light Mode

Corona Masih Ngamuk, Staf Konsulat Amerika Tinggalkan Shanghai

Rabu, 13 April 2022 08:02 WIB
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung berjaga-jaga di sebelah barikade yang dipasang di sekitar area tertutup, selama lockdown di Shanghai, China,  Senin, 11 April 2022. (Foto Foto Reuters/Aly Song)
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung berjaga-jaga di sebelah barikade yang dipasang di sekitar area tertutup, selama lockdown di Shanghai, China, Senin, 11 April 2022. (Foto Foto Reuters/Aly Song)

 Sebelumnya 
Kota terbesar di China itu melaporkan adanya lebih dari 23.000 kasus penularan virus Corona baru pada Selasa (12/4) waktu setempat. Sebagian besar penduduknya tetap berada di bawah lockdown ketat, meski beberapa lingkungan yang dianggap berisiko rendah terkena Corona telah diizinkan keluar rumah.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus mengamati secara detail kasus Covid-19 yang terjadi di China, khususnya di Shanghai. Pasalnya, jumlah kasus di negara itu tiba-tiba meledak dan varian Omicron BA.2 dianggap sebagai penyebabnya.

Baca juga : Situasi Covid Stabil & Konsisten, Pemerintah Tetap Waspada

Direktur Program Imunisasi dan Vaksin WHO Kate O’Brien mengatakan, WHO telah menghubungi otoritas kesehatan terkait untuk mendapatkan data lengkap terkait vaksinasi di negara itu.

“Kami akan terus mengikuti situasi itu karena kasus terus muncul sehingga kami dapat memahami sifat kasus, status vaksinasi yang mendasari dan komponen lain di sana,” kata O’Brien, saat konferensi pers, di Jenewa, Swiss, kemarin.

Baca juga : Bandara I Gusti Ngurah Rai Layani Penerbangan Rute Doha-Bali

Sedangkan Ketua Kelompok Penasehat Strategis WHO untuk Imunisasi Alejandro Cravioto mengatakan, penting untuk melihat apakah lockdown tersebut efektif. Termasuk juga vaksin Covid-19 yang digunakan China dalam menahan wabah terbaru Omicron BA.2.

“Sampai kami benar-benar melihat data yang keluar, kami tidak akan dapat memberikan komentar lebih lanjut,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.