Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pilpres Prancis Putaran Kedua, Macron Minta Rakyat Percaya Padanya

Minggu, 24 April 2022 17:45 WIB
Seorang petani  di pasar Salies de Bearn, barat daya Prancis, berdiri di depan poster kampanye capres petahana Emmanuel Macron dan rivalnya, Marine Le Pen, Sabtu, 23 April 2022.(Foto AP/Bob Edm)
Seorang petani di pasar Salies de Bearn, barat daya Prancis, berdiri di depan poster kampanye capres petahana Emmanuel Macron dan rivalnya, Marine Le Pen, Sabtu, 23 April 2022.(Foto AP/Bob Edm)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Prancis memberikan suara dalam pemilihan presiden (pilpres) Prancis putaran kedua Minggu (24/4). Calon petahana Emmanuel Macron, diprediksi unggul. Namun dia harus menghadapi tantangan berat dari saingannya, Marine Le Pen.

Dilansir Associated Press, Minggu (24/4), berbagai survei di Prancis selama beberapa hari terakhir, memperlihatkan keunggulan Macron. Namun margin-nya makin tipis. Dari 6 hingga 15 poin persentase tergantung dari lembaga yang melaksanakan survei.

Baca juga : Revisi Peraturan BPOM Soal LabelisasiGalon Bisa Rusak Persaingan Usaha

Survei itu juga memperkirakan kemungkinan rekor jumlah warga yang akan memberikan suara kosong atau tidak memilih sama sekali.

Kini, kedua kini kandidat bersaing meraih 7,7 juta suara dari kandidat lainnya, Jean-Luc Melenchon, yang tersingkir usai pemungutan suara putaran pertama. Macron yang berhaluan tengah, meminta pemilih mempercayainya lagi untuk lima tahun ke depan. Apalagi pemerintahannya telah teruji.

Baca juga : Perempuan Indonesia Harus Berdaya Dan Berakhlak

Selama masa periode pertama masa jabatannya Macron harus menghadapi berbagai aksi protes, pandemi Covid-19, dan perang di Ukraina. Hasil pemungutan suara di Prancis, disebut dapat berdampak pada konflik di Ukraina. Karena, Prancis telah memainkan peran kunci dalam upaya diplomatik dan dukungan untuk sanksi terhadap Rusia.

Sementara, Dukungan untuk Le Pen di kalangan pemilih Prancis meningkat selama masa kampanye ke tingkat tertinggi yang pernah ada.

Baca juga : Kompolnas: Polri Jamin Ketersediaan Minyak Goreng Di Pasar

Namun, banyak warga memilih Macron untuk mencegah kemenangan Le Pen dengan an ide-ide yang dianggap terlalu ekstrem dan anti-demokrasi. Seperti rencananya melarang jilbab Muslim di depan umum, atau hubungannya dengan Rusia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.