Dark/Light Mode

Soal Omongan Menlu Lavrov Yang Bilang Hitler Berdarah Yahudi, Putin Akhirnya Minta Maaf

Jumat, 6 Mei 2022 08:31 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Getty Images via CNN International)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Getty Images via CNN International)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya meminta maaf atas komentar Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov tentang Hitler dan Yahudi pada awal pekan ini.

Hal itu disampaikan Putin, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

"Perdana Menteri telah menerima permintaan maaf Presiden Putin atas pernyataan Lavrov, dan berterima kasih karena telah menjelaskan sikap Presiden terhadap orang-orang Yahudi dan tragedi Holocaust," demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel, seperti dikutip CNN International, Kamis (5/5).

Perang kata-kata pecah antara kedua negara, setelah Lavrov berusaha membenarkan tujuan Moskow yang berupaya melakukan denazifikasi di Ukraina. Sebagai penggambaran tak berdasar terhadap negara yang dipimpin oleh seorang Presiden Yahudi, dengan mengklaim Adolf Hitler berdarah Yahudi.

Baca juga : Presiden Ukraina: Rusia Sudah Lupa Ya, Sama Pelajaran Perang Dunia II?

Lavrov juga mengatakan, anti-Semit yang paling bersemangat biasanya adalah orang Yahudi.

Atas pernyataan tersebut, Israel memanggil Duta Besar Rusia di negaranya.

Bennett menyebut pernyataan Lavrov sebagai suatu kebohongan. Sementara Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, menggambarkannya sebagai hal tak termaafkan dan keterlaluan.

Pernyataan ini selaras dengan apa yang disampaikan Moskow dan Yerusalem, dalam pembicaraan via telepon yang menandai peringatan Hari Kemerdekaan Israel. 

Baca juga : Menlu Lavrov Sebut Hitler Berdarah Yahudi, Israel Tuntut Rusia Minta Maaf

Para pemimpin menekankan pentingnya peringatan 9 Mei bagi rakyat Rusia dan Israel, yang dirayakan sebagai Hari Kemenangan di Rusia. Serta menyampaikan minat untuk meningkatkan hubungan persahabatan Rusia-Israel.

Putin dan Bennet juga membahas situasi di Ukraina, termasuk evakuasi warga sipil dari pabrik baja Azovstal.

Kremlin menegaskan, militer Rusia siap memastikan evakuasi warga sipil dari pabrik dengan aman.

Saat ditanya apakah pembicaraan via telepon antara Putin dan Bennett juga membahas soal pasokan senjata Israel ke Ukraina dan pernyataan Lavrov, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov hanya menjawab simpel.

Baca juga : Sinau Bareng Cak Nun Berlangsung Meriah, Puan Ikut Nyanyi Lagu Nasional Dan Daerah

"Topik pembicaraan tercantum dalam pernyataan itu," kata Peskov kepada RIA Novosti[HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.