Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gedung Ambruk Di China Tewaskan 53 Orang, KBRI Beijing Pastikan Tak Ada Korban WNI

Minggu, 8 Mei 2022 09:11 WIB
Bangunan enam lantai berupa rumah tinggal dan tempat usaha di dekat kampus Changsha Medical University (CMU), yang ambruk pada 29 April lalu. (Foto: SCMP)
Bangunan enam lantai berupa rumah tinggal dan tempat usaha di dekat kampus Changsha Medical University (CMU), yang ambruk pada 29 April lalu. (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, China memastikan, tidak ada korban warga negara Indonesia (WNI) dalam insiden robohnya gedung di Kota Changsa, China Tengah.

Seperti diketahui, bangunan enam lantai yang berfungsi sebagai rumah tinggal dan tempat usaha di dekat kampus Changsha Medical University (CMU) itu ambruk pada 29 April lalu. Merenggut 53 korban jiwa.

Petugas keamanan telah berhasil menyelamatkan 10 orang dari reruntuhan bangunan tersebut.

Baca juga : Pantau Arus Balik Lebaran, BNPB Pastikan Prokes Di Rest Area Berjalan Aman

Sebelumnya, pihak KBRI Beijing mengatakan, banyak pelajar asal Indonesia yang kuliah kedokteran di CMU. Namun sejak pandemi Covid-19 pada awal 2020, hampir seluruh mahasiswa Indonesia meninggalkan ibu kota Provinsi Hunan tersebut, dan sampai saat ini belum kembali.

"Kami pastikan, tidak ada WNI menjadi korban luka dan tewas. Mahasiswa kita yang studi di MCU, masih belum kembali ke kampus karena pandemi," demikian bunyi pernyataan KBRI Beijing, Sabtu (7/5).

Untuk menyelidiki penyebab runtuhnya bangunan gedung, pemerintah China telah membentuk tim investigasi.

Baca juga : Panas Ekstrem Tewaskan 25 Orang, KBRI New Delhi: WNI Baik-baik Saja

Sembilan orang telah ditahan, atas ambruknya pemukiman yang dibangun secara mandiri itu. Pemukiman itu dinilai melanggar fungsi peruntukan dan regulasi struktur bangunan.

"Peristiwa ini telah menyebabkan hilangnya nyawa manusia dan harta benda. Kami akan melakukan penyelidikan dengan penuh tanggung jawab," kata Sekretaris Partai Komunis China (CPC) Kota Changsha Wu Guiying, seperti dilansir ANTARA.

Awalnya, bangunan tersebut dibangun enam lantai pada 2012. Namun, ditambahkan dua lantai lagi pada 2018.

Baca juga : Bupati Serang Dan BMKG Pastikan Wisata Anyer Aman

Bangunan itu ternyata tak hanya terdiri dari apartemen dan rumah makan. Tetapi juga hotel. Diduga kuat, ada unsur pemalsuan dokumen kelayakan keselamatan dalam izin bangunan tersebut.

Terkait hal ini, Wali Kota Changsha Zheng Jianxin menyatakan, pihaknya sudah memeriksa 403.359 area permukiman dan mengantisipasi setiap potensi bencana. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.