Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi: Nggak Semua Negara Berduit, Dunia Harus Pikirkan Mekanisme Pembiayaan Kesehatan Baru

Jumat, 13 Mei 2022 08:54 WIB
Presiden Jokowo saat berpidato secara virtual dalam acara Global Covid-19 Summit di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowo saat berpidato secara virtual dalam acara Global Covid-19 Summit di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi dunia. Ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi, ternyata tidak cukup kuat.

Akibatnya, harga yang harus dibayar sangatlah mahal. Jutaan orang kehilangan nyawa. Perekonomian dunia terpuruk.

 Oleh karena itu, saat berpidato secara virtual pada Global Covid-19 Summit yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat, pada Kamis, 12 Mei 2022,

Baca juga : Presiden Jokowi Dan Ibu Negara Iriana Sholat Ied Di Halaman Istana Yogyakarta

Dengan alasan tersebut, Presiden Jokowi mendorong semua negara untuk bekerja sama mengatasi pandemi. Serta membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat.

“Dalam mengatasi pandemi, percepatan vaksinasi harus dilakukan untuk menjangkau 70 persen penduduk, di setiap negara. Momentum turunnya jumlah kasus saat ini, harus dimanfaatkan untuk meluncurkan pukulan terakhir terhadap Covid-19," papar Jokowi dalam pidato virtual yang disampaikan dalam acara Global Covid-19 Summit di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Kamis (12/5).

"Vaksin harus secepatnya menjadi vaksinasi. Kolaborasi kita harus menjembatani tantangan vaksinasi, mulai dari pembiayaan, logistik, dan sumber daya manusia,” imbuhnya.

Baca juga : Dukung Mudik Aman Dan Sehat, Rumah Pertamina Siaga Sediakan Layanan Kesehatan Gratis

Presiden Jokowi menjelaskan, ada tiga hal yang diperlukan untuk membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat.

Pertama, akses kesehatan yang inklusif. Menurutnya, seluruh masyarakat, tanpa terkecuali harus memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar.

"Infrastruktur kesehatan dasar harus memadai dan siap menghadapi pandemi. Di tingkat global, setiap negara besar maupun kecil, kaya maupun miskin, harus memiliki akses yang setara terhadap solusi kesehatan,” tegas Jokowi.

Baca juga : Kowani Ajak Perempuan Berperan Dalam Pembangunan Industri Pariwisata

Kedua, akses pembiayaan yang memadai. Terkait hal itu, Jokowi mendorong perlunya mekanisme pembiayaan kesehatan baru, yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral. Mengingat tidak semua negara memiliki sumber daya, untuk memperbaiki infrastruktur kesehatannya.

“Dukungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai sebuah investasi, dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi,” lanjutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.