Dark/Light Mode

World Economic Forum 2022

Airlangga: Transisi Energi Di Negara Ekonomi Rendah Dan Berkembang Harus Dikebut

Selasa, 24 Mei 2022 12:15 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) dalam acara workshop percepatan transisi energi di negara ekonomi rendah dan berkembang pada pertemuan World Economic Forum Annual Meeting 2022 di Davos, Swiss, Senin (23/5). (Foto: Humas Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) dalam acara workshop percepatan transisi energi di negara ekonomi rendah dan berkembang pada pertemuan World Economic Forum Annual Meeting 2022 di Davos, Swiss, Senin (23/5). (Foto: Humas Ekon)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tampil sebagai panelis dalam workshop percepatan transisi energi di negara ekonomi rendah dan berkembang (emerging and developing economies), pada pertemuan World Economic Forum Annual Meeting 2022 di Davos, Swiss, Senin (23/5).

Panelis lain yang hadir dalam workshop tersebut adalah Chairman and Managing Director of ReNew Power, Group Chief Sustainability Officer HSBC, dan Executive Director International Energy Agency dan dimoderatori oleh President and CEO Bezos Earth Fund Andrew Steer.

 

 

Baca juga : Airlangga Kasih Angin Ke Orang Luar

Workshop tersebut mendiskusikan tentang mekanisme transisi energi. Serta menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak. Termasuk, pemerintah, swasta, dan masyarakat global.

Pemateri dan partisipan yang hadir dalam workshop ini adalah delegasi berbagai negara, perusahaan multinasional, multilateral development banks, investor pada bidang energi, dan International Energy Agency.

"Indonesia berkomitmen terhadap transisi energi yang adil dan terjangkau, pentingnya investasi pada sektor transisi energi, dan pentingnya regulasi transisi energi," papar Airlangga dalam workshop tersebut.

Dalam sesi panel diskusi, dibahas enam topik pilihan. Pertama, kolaborasi dan model bisnis yang diperlukan untuk segera beralih dari komitmen ke tindakan nyata, yang mendukung transisi energi.

Baca juga : Ekspor Tembus Rekor Tertinggi, Airlangga: Ekonomi Indonesia Kian Tangguh

Kedua, mekanisme pembiayaan yang berpotensi membuka dan meningkatkan investasi masa depan, untuk mendukung energi terbarukan dan teknologi dekarbonisasi.

Ketiga, memastikan bahwa pendanaan hijau terhubung dengan kebutuhan aktual di lapangan. Keempat, best practices di negara maju. Kelima, bagaimana negara berkembang dan emerging economies dapat memanfaatkan peluang transisi yang diperlukan dari batu bara ke energi terbarukan.

Keenam, langkah-langkah untuk menciptakan zona energi terbarukan, dan tindakan yang perlu diambil untuk memastikan akses energi bersih ke jutaan orang yang kekurangan energi, dan mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).

"Workshop ini diharapkan mampu memberikan masukan dan wawasan terbaru bagi pemangku kepentingan. Seperti upaya katalisasi pada proses mekanisme percepatan transisi energi di wilayah negara emerging dan negara berkembang, dan mempercepat upaya yang sedang dilakukan pada proses transisi energi," tutur Airlangga.

Baca juga : Airlangga: Peran Pekerja Kudu Diapresiasi, THR Lebaran Harus Diberikan

Serta melihat peluang dari proses transisi, dampak yang mungkin terjadi pada masyarakat akibat transisi energi, dan penyelarasan dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta.

Workshop tersebut juga dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dan Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.