Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rusia Siap Teken Perjanjian Damai Dengan Ukraina, Reaksi Kiev Ditunggu

Rabu, 1 Juni 2022 07:26 WIB
Ketua Dewan Federasi Rusia (Majelis Tinggi Parlemen) Valentina Matviyenko (Foto: TASS)
Ketua Dewan Federasi Rusia (Majelis Tinggi Parlemen) Valentina Matviyenko (Foto: TASS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rusia terbuka untuk menggelar pembicaraan dengan Ukraina dan menandatangani perjanjian yang mengarah pada perdamaian.

Hal ini ditegaskan Ketua Dewan Federasi Rusia (Majelis Tinggi Parlemen) Valentina Matviyenko dalam pertemuan dengan Presiden Mozambik Filipe Nyusi, Selasa (31/5).

"Kami terbuka untuk melakukan pembicaraan. Saya sepakat, kita perlu solusi diplomatik dan damai. Tapi, kemauan itu harus ada di kedua belah pihak,"ujar Matviyenko seperti dikutip TASS, Rabu (1/6).

Baca juga : Mudahkan Akses Layanan Peserta, TASPEN Teken Kerja Sama Dengan HIMBARA Dan TAPERA

"Kami tegaskan kembali, bahwa kami siap untuk melakukan pembicaraan. Menandatangani perjanjian yang mengarah pada perdamaian. Tapi masalahnya, kami tidak melihat reaksi dari Kiev," katanya.

Matviyenko ingat, sebelum dimulainya operasi militer khusus di Ukraina, Rusia telah melakukan pembicaraan dengan mitra Barat dan Amerika Serikat (AS), yang menuntut keamanan bersama dan tak terpisahkan, untuk dipastikan di benua Eropa. Mengingat komitmen itu tertulis di semua dokumen internasional.

“Sayangnya, kami tidak menerima tanggapan yang memadai terkait hal tersebut. Dan setelah Ukraina mengatakan ingin menggunakan nuklir, kami melihat negara tersebut dibanjiri senjata, termasuk senjata ofensif. Ini seperti merencanakan serangan bersenjata ketiga di Donetsk dan Lugansk. Tentu saja, kami tidak punya jalan keluar lain. Tidak ada pilihan lain, untuk memastikan keamanan kami," tegas Matviyenko.

Baca juga : Perusahaan Binaan Ditjen Perkebunan Raih Kontrak Rempah Rp 61 M Di Italia

Sebelumnya, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengungkap keinginan untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kepada mitranya dari Turki: Recep Tayyip Erdogan.

Asal tahu saja, perundingan Rusia-Ukraina telah dilakukan sejak 28 Februari. Beberapa pertemuan diselenggarakan di Belarus. Setelahnya, kedua pihak melanjutkan negosiasi dalam format konferensi video.

Putaran pembicaraan offline berikutnya berlangsung di Istanbul, Turki pada 29 Maret.

Baca juga : Bamsoet Tegaskan, Peningkatan Kualitas Demokrasi Amanat Reformasi

Namun pada 12 April, Putin mengatakan kepada wartawan, Kiev telah menyimpang dari perjanjian sebelumnya dan mendorong proses perjanjian damai ke jalan buntu.

Kemudian pada 20 April, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Moskow telah menyerahkan draft dokumen kesepakatan yang ditulis dengan jelas, ke Kiev. Saat ini, pihaknya sedang menunggu tanggapan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.