Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Dekade Pembangunan Yang Hilang

Jokowi Kasih 3 Solusi, Salah Satunya, Suara Negara Berkembang Harus Didengar

Jumat, 24 Juni 2022 22:57 WIB
Presiden Jokowi saat berpidato dalam Side Event KTT BRICS High Level Dialogue on Global Development dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/6). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi saat berpidato dalam Side Event KTT BRICS High Level Dialogue on Global Development dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/6). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengingatkan negara-negara, soal beratnya tantangan yang dihadapi dunia saat ini. Seperti ketahanan pangan, energi, dan stabilitas keuangan yang semakin sulit.

Pertumbuhan ekonomi dunia, tahun ini turun 1 persen menjadi 2,6 persen.

Pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) semakin tertunda cukup signifikan.

Baca juga : Jokowi Diapit Mega Dan Surya Paloh, Berhadapan Dengan Prabowo

"Kita harus bertindak sekarang. Agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang," ujar Jokowi dalam pidatonya, pada Side Event KTT BRICS High Level Dialogue on Global Development dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/6).

Ancaman dekade pembangunan yang hilang di banyak negara, disebutkan dalam Laporan Pendanaan Pembangunan Berkelanjutan (FSDR) 2021 yang diterbitkan PBB.

Laporan tersebut memaparkan, perekonomian global mengalami resesi terburuk dalam 90 tahun, akibat pandemi Covid-19. Dengan dampak terbesar dirasakan kelompok masyarakat paling rawan.

Baca juga : Peringati Hari Perempuan Internasional, Kesetaraan Gender Terus Diperjuangkan

Diprediksi, 114 juta pekerjaan hilang dan sedikitnya 120 juta orang kembali terjerembab dalam jurang kemiskinan ekstrem.

Terkait hal tersebut, Jokowi menjelaskan, ada tiga langkah yang harus kita jalani bersama. Pertama, sinergi untuk mengatasi emerging challenges sebagai Presidensi G20 dan bagian dari Global Crisis Response Group.

Indonesia dipastikan akan terus berkontribusi untuk mengatasi masalah-masalah ketahanan pangan, energi, dan stabilitas keuangan.

Baca juga : Airlangga Minta Dukungan Polri Dalam Penyelenggaraan Presidensi G20

"Saya mencatat, banyak inisiatif lain dari berbagai pihak. Berbagai inisiatif yang ada itu harus saling bersinergi dan memperkuat. Harus memperhitungkan suara negara-negara berkembang. Harus mengedepankan dialog," papar Jokowi.

Kedua, memperkuat kemitraan global untuk SDGs dengan fokus pada pendanaan pembangunan.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyoroti kesenjangan pendanaan SDGs yang meningkat, dari 2,5 triliun dolar AS per tahun sebelum pandemi, menjadi 4,2 triliun dolar AS per tahun pasca pandemi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.