Dark/Light Mode

Menteri Urusan Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi Mundur

Pemerintahan India Tidak Punya Perwakilan Muslim

Kamis, 7 Juli 2022 12:09 WIB
Perwakilan muslim di Parlemen India sekaligus Menteri Urusan Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi. (Foto: Istimewa)
Perwakilan muslim di Parlemen India sekaligus Menteri Urusan Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perwakilan muslim di Parlemen India sekaligus Menteri Urusan Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi mengundurkan diri dari jabatannya. Naqvi adalah satu-satunya menteri dan anggota parlemen Muslim di Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Pengunduran diri Naqvi membuat Pemerintahan di Negeri Gangga tidak lagi memiliki perwakilan Muslim. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah pemerintahan India. Partai ini memiliki hampir 400 anggota parlemen.

Keluarnya Naqvi terjadi ketika BJP menghadapi tuduhan menganiaya komunitas minoritas sejak berkuasa pada 2014. India adalah rumah bagi sekitar 200 juta Muslim, populasi Muslim terbesar ketiga di dunia setelah Indonesia dan Pakistan.

Baca juga : Waketum Golkar Ajak Bupati Gunungkidul Lestarikan Seni Dan Budaya Bangsa

Naqvi kini telah digantikan oleh aktris yang kini menjadi politikus, Smriti Irani (46). Laporan media berspekulasi bahwa BJP mempertimbangkan Naqvi menjadi wakil presiden India di tengah kemarahan global atas salah satu pejabatnya yang membuat pernyataan anti-Islam yang kontroversial.

Pemilihan wakil presiden di India akan berlangsung pada 6 Agustus mendatang. Sementara itu, masa jabatan wapres petahana saat ini M Venkaiah Naidu akan berakhir pada 10 Agustus.

Sebelumnya, BJP telah mencalonkan Droupadi Murmu sebagai presiden pada Juni lalu. Jika ia menang, Murmu akan menjadi politikus golongan etnis pertama di India dan perempuan kedua yang memegang posisi tersebut.

Baca juga : Mahfud MD: Pemerintah Bangun Indonesia Dari Pinggiran

Konstitusi India memberikan peran seremonial bagi presiden dan wakil presiden. Sedangkan untuk perdana menteri dan kabinetnya memegang kekuasaan eksekutif.

Para ahli menilai tak adanya perwakilan Muslim di jajaran terpilih BJP bertentangan dengan slogan partai yang kerap diteriakkan: harmoni dan pertumbuhan inklusif bagi semua.

Analis politik India Arati Jerath mengatakan BJP secara historis punya kehadiran Muslim yang nyata tapi itu tak terjadi jika berkaitan dengan eksekutif.

Baca juga : APP Sinar Mas Operasikan Pelabuhan Indah Kiat Untuk Layani Pemudik

"Ini adalah sesuatu yang baru dan tidak biasa. Mereka bahkan tidak memiliki wajah Muslim lagi. Saya kira itu menunjukkan bagaimana BJP telah berubah sekarang di bawah Modi dan Menteri Dalam Negeri federal Amit Shah," kata Jerath dikutip AL Jazeera, Kamis (7/7).

"Secara terbuka BJP telah menunjukkan kami bisa memenangkan pemilihan tanpa dukungan umat Islam," sambung Jerath.

Dalam pemilihan umum 2014 lalu, BJP menerjunkan tujuh Muslim. Namun, tak satu pun dari mereka yang menang, meski partai Modi mendulang banyak dukungan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.