Dark/Light Mode

Lulus Dengan Predikat Sangat Memuaskan

Sekjen IORA Salman Al Farisi Wisudawan Tertua Pascasarjana UGM

Rabu, 20 Juli 2022 11:37 WIB
Lulus Dengan Predikat Sangat Memuaskan Sekjen IORA Salman Al Farisi Wisudawan Tertua Pascasarjana UGM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal Indian Ocean RIM Association (IORA), Salman Al Farisi menjadi wisudawan tertua Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Dia lulus sebagai Doktor di Program Studi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan di usia 62 tahun.

Namun, Salman tidak bisa menghadiri upacara kelulusan ini karena tengah bertugas. Diapun harus berpuas diri mengikuti perhelatan akademik ini lewat streaming Youtube dari Mauitius.

"Ijazah diterima istri saya Umi Mahmudah yang kebetulan sedang berada di Indonesia," kata Salman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7).

Salman Al Farisi saat ini menjabat sebagai Sekjen Indian Ocean Rim Association (IORA). Sebuah organisasi internasional yang beranggotakan 23 negara sepanjang pesisir Samudera Hindia dan berkedudukan di Mauritius.

Baca juga : Kendaraan Kredit Digadaikan, Kewajiban Cicilan Tetap Ada

Salman yang pernah bertugas sebagai Duta besar RI untuk Afrika Selatan (2018-2022) dan Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (2012-2014) itu telah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Efektivitas Inovasi Kebijakan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Singapura, Studi Kasus Smart Embassy KBRI Singapura” pada tanggal 11 April 2022 dan dinyatakan lulus pada 31 Mei 2022 dengan predikat “sangat memuaskan”. Kesibukan sebagai Duta Besar dan kemudian berlanjut sebagai Sekjen IORA membuatnya sedikit terhalang untuk menyelesaikan masa kuliah kurang dari lima tahun, sehingga tidak dapat meraih berpredikat cumlaude. Meskipun berhasil mendapat nilai sempurna 4 dalam sidang yudisium-nya.

“Kelulusan ini bagi saya sudah sangat berarti. Pengalaman di dunia akademik sangat memperkaya pengetahuan dan membangun perilaku berfikir kritis, bereferensi, dan bertanggungjawab,” ujar Salman.

Salman mengatakan, sebagai diplomat karier dan praktisi di bidang hubungan luar negeri, ilmu yang diperolehnya dari program studi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan ini melengkapi rujukan yang sangat berharga bagi langkah-langkah perumusan dan pelaksanaan kebijakan. Sebaliknya, sebagai pelaku di dunia diplomasi, yang bersangkutan juga dapat berbagai pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai praktik kebijakan yang dapat memperkaya khasanah keilmuan. Terlebih dengan pengalaman tugasnya memimpin sebuah organisasi antarnegara saat ini, model kepemimpinan lintas budaya (cross-cultural leadership) dapat menjadi topik kajian menarik. Baik aspek keilmuan maupun praktisnya.

Sebagai praktisi, pilihan menempuh pendidikan pada prodi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan dinilainya tepat. Prodi ini memfokuskan pada kajian isu-isu kepemimpinan dan kebijakan dalam konteks perubahan global yang semakin kompleks yang berdampak besar pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, seperti politik, ekonomi, sosial, dan media. Oleh karenanya, kajian inovasi kebijakan dan kepemimpinan modern yang menjadi muatan utama pada prodi ini menjadi sangat penting dalam membantu para pemangku kepentingan menghadapi tantangan tersebut. sehingga lebih adaptif terhadap paparan inovasi dalam lingkungan disruptif.

Baca juga : Di Depan Presiden WEF, Airlangga Tegaskan Dukungan RI Terhadap Transisi Energi Berkelanjutan

Kajian lintas disiplin ilmu pada prodi ini juga menjadi tempat yang nyaman untuk berinteraksinya pemikiran dan pengalaman dari berbagai kalangan, baik dari kalangan pejabat pemerintah, akademisi, anggota TNI, dan pengusaha, menjadi taman sari untuk membangun semangat Indonesia incorporated yang telah lama didam-idamkan.

Bagi Salman, pilihan program doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan yang telah dibuka sejak 2007 ini juga melengkapi ilmu yang ditimba pada strata-strata sebelumnya, yaitu ekonomi pembangunan pada jenjang S1 di FEB UGM dan hubungan internasional pada Fletcher School of International Law and Diplomacy, Tuft University di Amerika Serikat.

Misi Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi kebijakan antara lain ingin melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang mampu menjadi innovative gardener. Yaitu, pemimpin yang mampu menjadi katalisator bagi berkembangnya inovasi dan mampu menjadi inspirator serta motivator publik dalam berkreasi secara bersama (co-creation). Pemimpin yang mampu membangun tatakelola (governance) yang baik dengan mengintegrasikan tiga kekuatan besar dalam pengembangan inovasi. Yaitu lembaga penghasil ilmu (perguruan tinggi), lembaga pengguna ilmu (sektor bisnis dan masyarakat), dan lembaga pengatur dan penyedia layanan masyarakat (pemerintah), ke dalam satu kesatuan hubungan sinergis yang saling memperkuat (multi-helix) untuk mengatasi persoalan-persoalan besar yang tumbuh dinamis di tengah masyarakat yang semakin berjejaring kuat.

Hal itu selaras pula dengan komitmen Rektor UGM, Prof. Ova Emilia untuk terus mengangkat peran penting UGM sebagai pengawal kepemimpinan strategis Indonesia di level global dengan menyediakan kajian serta rekomendasi yang berpegang teguh pada kaidah-kaidah keilmuan dan relevansi,

Baca juga : Volume Pengiriman Lion Parcel Naik 30 Persen Selama Ramadan Dan Lebaran 2022

Sebagai alumnus UGM, Salman yang masih aktif berkarya di dunia diplomasi itu, ingin menjunjung tinggi almamaternya melalui pengabdian di dunia praktisi dan keilmuan agar tetap migunani di usianya yang tidak muda lagi.

Dia menegaskan kesediaannya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuannya di dunia pendidikan maupun lembaga-lembaga kajian dan sosial kemasyarakatan. Termasuk dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi dengan berbagi muatan praktis pada beberapa mata kuliah yang terkait dengan dunia kerjasama internasional yang digelutimya selama ini.

"Pengabdian itu merupakan wujud dari amaliyah pemgetahuan dan pengalaman, sekaligus sebagai pertanggungjawaban kepada keluarga yang selama ini mendukungnya dalam menempuh karier sebagai pejabat publik dan menuntut ilmu di perguruan tinggi," tutupnya. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.