Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pendekatan alias pedekate ke Iran, usai kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden Ke Arab Saudi.
Perjalanan dinas Putin ke Negara Mullah itu merupakan kunjungan kerja perdana ke luar negeri sejak serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Di Ibu Kota Iran, Teheran, Selasa (19/7), Putin bertemu Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Mereka membahas sejumlah kerja sama dan memperkuat kongsi kedua negara.
Baca juga : Presiden ACT Minta Maaf Ke Masyarakat
Kedatangan Putin ini hanya berselang beberapa hari usai kunjungan Biden ke Arab Saudi dan beberapa negara di Timur Tengah pekan lalu. Dalam kunjungannya, Biden berupaya membentuk kerja sama untuk menghalangi Iran memiliki senjata nuklir. Namun, Putin menekankan, Rusia akan menjalin kerja sama erat dengan Iran, China hingga India.
Dilansir CNN, kemarin, Khamenei mengatakan kepada Putin, kedua negara harus waspada terhadap tipu daya negara-negara Barat. Dolar AS, kata Khamenei, harus dikeluarkan dari perdagangan global.
Baca juga : Buta Kekuatan Lawan, Timnas Pede Menang
“Ini dapat dilakukan secara bertahap,” kata Khamenei selama pertemuan di ruangan sederhana berlatar bendera Iran dan potret mendiang Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Khomeini.
Putin juga bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Teheran. Ini menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Putin dengan salah satu pemimpin negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga : Hari Bronkiektasis Sedunia, Kenali Penyakit Paru Ini
Pertemuan Putin dan Erdogan membahas kesepakatan ekspor biji gandum di Laut Hitam, Ukraina. Termasuk membahas konflik berkelanjutan di Suriah.
AS menanggapi miring kedatangan Putin ke Iran. “Perjalanan Putin menunjukkan betapa terisolasi dan tertekannya Rusia, setelah invasinya ke Ukraina,” ujar Kepala Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya