Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Angka Kematian Corona Masih Tinggi

Kata Biden, Pandemi Covid Telah Berakhir Di Amerika

Selasa, 20 September 2022 12:40 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Getty Images)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan, pandemi Covid-19 di negaranya telah berakhir. Sekalipun jumlah orang yang meninggal dunia karena Covid, terus bertambah.

"Problem masih ada. Tapi, situasinya membaik dengan cepat," kata Biden seperti dikutip BBC, Senin (19/9).

Statistik menunjukkan, setiap harinya, lebih dari 400 warga Amerika meregang nyawa akibat Covid.

Dalam sebuah wawancara dengan Program CBS 60 Minutes yang ditayangkan pada Minggu (18/9), Biden mengatakan, AS masih memiliki banyak PR untuk mengendalikan virus.

"Kalau diperhatikan, tidak ada yang memakai masker. Dan tampaknya, semua orang berada dalam kondisi yang cukup baik. Saya pikir itu berubah," ucap Biden.

Namun, pejabat pemerintah setempat mengatakan, komentar itu tidak menandai adanya perubahan kebijakan apa pun. Tidak ada rencana untuk mencabut darurat kesehatan masyarakat Covid-19, yang saat ini masih berlangsung.

Agustus lalu, pemerintah AS memperpanjang keadaan darurat kesehatan masyarakat, yang telah berlaku sejak Januari 2020, hingga 13 Oktober.

Baca juga : Krisis Iklim Lebih Ngeri Dari Pandemi Covid-19

Hingga saat ini, lebih dari satu juta orang Amerika telah meninggal karena penyakit virus corona.

Data Johns Hopkins University menunjukkan, rata-rata angka kematian dalam tujuh hari, mencapai lebih dari 400. Dengan kata lain, tercatat lebih dari 3.000 kematian dalam sepekan terakhir.

Sebagai perbandingan, pada Januari 2021, lebih dari 23 ribu orang dilaporkan meninggal dunia karena Covid dalam sepekan.

Saat ini, lebih dari 6,5 juta warga dunia telah meninggal dunia akibat Covid.

Secara global, angka kematian AS adalah yang tertinggi di dunia. Disusul India dan Brazil.

Total populasi AS yang telah divaksinasi lengkap, dilaporkan telah mencapai 65 persen. Mandat vaksin federal tetap berlaku di AS. Termasuk pada petugas kesehatan, personel militer, dan beberapa warga non-AS yang memasuki negara tersebut dengan pesawat terbang.

Pompeo Sewot

Baca juga : Kasus Kematian Akibat Covid-19 Belum Berhenti

Pernyataan Biden soal berakhirnya pandemi Covid-19 dikritik habis oleh Politisi Partai Republik yang juga mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

"Biden sekarang mengatakan pandemi sudah berakhir. Sebelumnya, dia menendang puluhan ribu tentara yang sehat, keluar dari militer dengan mandat vaksin Covid. Sekarang, puluhan ribu tentara itu harus segera dipulihkan," cuitnya, 

Sementara itu pejabat kesehatan masyarakat setempat mengingatkan publik harus tetap hati-hati, di tengah upaya global menuju pemulihan pandemi.

Peringatan Fauci

Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci mengingatkan, situasi Covid di AS memang telah membaik.

Namun dalam komentarnya di sebuah lembaga think tank di Washington DC, Dr. Fauci mengatakan, tingkat kematian harian di Negeri Paman Sam masih sangat tinggi.

"Saat ini, kami tidak berada di tempat yang mendukung, jika kami ingin hidup bersama virus'," kata Dr Fauci.

Baca juga : Pengamat: Kepemimpinan Politik Airlangga Beri Ruang Lebih Besar Untuk Anak Muda

Dia juga mengingatkan, varian baru Covid-19 masih bisa muncul, terutama di musim dingin mendatang.

Pekan lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia belum pernah berada dalam posisi yang lebih baik, untuk mengakhiri pandemi.

"Kami belum sampai di sana. Tapi, akhir pandemi sudah di depan mata," ucap Tedros.

AS baru-baru ini mengesahkan penggunaan vaksin baru yang ampuh untuk melawan Omicron, yang saat ini dominan di negara tersebut.

Dampak Ekonomi

Covid-19 telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap ekonomi AS.

Pekan lalu, Biro Riset Ekonomi Nasional melaporkan, enyakit terkait Covid telah membuat sekitar 500 ribu warga AS kehilangan pekerjaan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.