Dark/Light Mode

Asyik Nonton F1 Saat Rakyat Ngungsi Karena Topan

Presiden Filipina Nggak Tau Malu

Rabu, 5 Oktober 2022 08:08 WIB
Facebook Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Lon memposting foto sang PM bersama Presiden Ferdinand Marcos Jr (tengah) dan Ibu Negara Liza Araneta selama balapan Grand Prix F1.
Facebook Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Lon memposting foto sang PM bersama Presiden Ferdinand Marcos Jr (tengah) dan Ibu Negara Liza Araneta selama balapan Grand Prix F1.

 Sebelumnya 
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga memposting gambarnya dengan Marcos di Facebook. Gambar itu menunjukkan dia bersama beberapa orang, termasuk Marcos dan istrinya, Liza Araneta.

“Senang bisa terhubung lagi dengan teman-teman baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menyaksikan balapan dan menikmati kebersamaan,” tulis Lee.

Namun para kritikus mengecam kerahasiaan yang menyelimuti perjalanan sang presiden. Mereka menuntut rincian lebih lanjut dari Pemerintah tentang perjalanan itu. Sebab, perjalanan itu menggunakan anggaran negara.

Baca juga : Dibayangi Ancaman Topan Noru, Filipina Evakuasi Warga Pesisir

Politikus dari aliansi partai politik sayap kiri Renato Re￾yes menegaskan, Marcos tidak sensitif terhadap kondisi rakyat. Reyes menganggap, perjalanan menonton balap F1 tidak perlu dan tidak bertanggung jawab, mengingat krisis di dalam negeri.

“Ini terjadi hanya bagi mereka yang benar-benar tidak berperasaan dan tidak tahu malu,” tegas Reyes.

Seorang pejabat Filipina mengatakan, Marcos, istri dan dua putranya meninggalkan Manila pada Jumat (30/9), menggunakan pesawat militer, untuk bermalam di Singapura dan menonton balapan F1. Dia menambahkan, itu adalah perjalanan ketiganya ke Singapura sejak memenangkan Pilpres Mei lalu.

Baca juga : Karena Sambo, Luka Polri Belum Terobati

Sedangkan pemimpin Gerakan Buruh Kilusang, Mayo Uno mengatakan, perjalanan itu merupakan penghinaan bagi para pekerja. Saat ini mereka tengah bergulat dengan hiperinflasi dan upah rendah.

“Ia tidak sensitif terhadap para korban topan yang tewas dan warga yang kehilangan tempat tinggal,” semprot Uno.

Badan Penanggulangan Bencana menjelaskan, hingga saat ini ribuan warga masih mengungsi.

Baca juga : PKB Yakin Nahdliyin Jatim Nggak Bakalan Berpaling

Marcos Jr adalah putra mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos, yang digulingkan dalam aksi protes besar-besaran yang dinamakan “People Power” pada 1986. Dia dilantik sebagai Presiden pada Juni lalu.

Saat ini, Filipina tengah menghadapi sejumlah masalah. Terkait ekonomi akibat pandemi, kemiskinan dan pengangguran yang meluas hingga potensi krisis pangan yang sebagian dipicu karena invasi Rusia ke Ukraina. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.