Dark/Light Mode

Kerja Sama Pendidikan, NU Gandeng Yayasan Maarif Turki

Kamis, 25 Juli 2019 20:53 WIB
Nahdlatul Ulama (NU) sepakat membangun kerja sama pendidikan dengan Yayasan Maarif, Turki. (Foto KBRI Ankara))
Nahdlatul Ulama (NU) sepakat membangun kerja sama pendidikan dengan Yayasan Maarif, Turki. (Foto KBRI Ankara))

RM.id  Rakyat Merdeka - Nahdatul Ulama sepakat membangun kerja sama pendidikan dengan Yayasan Maarif, Turki (25/7). Kesepakatan itu dicapai saat kunjungan Rais 'Am Syuriah NU, KH Miftahul Achyar, ke Kantor Pusat Yayasan Maarif di Istanbul, Turki.

Dalam pertemuan tersebut, Rais Aam diterima Ketua Yayasan Maarif, Professor Birol Akgun (Ketua Yayasan) dan Ambassador Zekeriya Akcam serta Anggota Dewan Pembina Yayasan lainnya. Sementara itu, Rais 'Am, selain didampingi Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal dan Konjen RI di Istanbul, Herry Sudradjat juga didampingi Sekretaris Dewan Syuriah, KH Zulfa Mustofa, serta para pengurus Majelis Syuriah NU lainnya seperti KH Manarul Hidayat, Achmaf Sudrajat Salim dan Mahbud Maafi.

Beberapa area kerja sama pendidikan yang dibahas antara lain pemberian beasiswa di bidang-bidang sain dan teknologi di berbagai universitas di Turki serta penjajakan pengembangan sekolah bersama, termasuk di bidang vokasi (pesantren vokasi). Kedua pihak sepakat untuk nantinya menuangkan rencana tersebut dalam sebuah nota kesepahaman bersama.

Baca juga : Publikasi UIN Bandung Libatkan Mahasiswa

"NU akan mendukung sepenuhnya visi Presiden. Presiden dalam lima tahun ke depan mau memperkuat SDM, khususnya pendidikan vokasi. Jadi NU dengan jaringan pesantrennya juga ingin ikut mengisi visi Presiden itu," terang KH Miftahul Achyar. 

"Turki salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim yang sangat maju industrinya. Sekolah-sekolah vokasinya setiap tahun meluluskan ratusan ribu tenaga teknis yang handal yang langsung dapat diserap industri mereka. NU ingin belajar pengalaman itu, karena sebagian besar basis NU saat ini menjadi kawasan-kawasan industri. Lagipula NU mudah bekerja sama dengan Turki,''  imbuhnya. 

Yayasan Maarif memandang kerja sama dengan NU sebagai sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan programnya ke depan.

Baca juga : Menteri Rini: BUMNShop Dongkrak Kesejahteraan Warga Desa

"Kami memiliki 99 kerja sama internasional dengan Pemerintah dan organisasi Islam non-pemerintah. Ini belum lengkap tanpa Indonesia dalam peta tersebut. Kerja sama dengan NU dan Muhammadiyah akan menjadi komponen sangat penting, apalagi NU adalah organisasi Islam terbesar di dunia saat ini," ujar Ketua Yayasan Maarif, Prof Birol Akgun.

Rais 'Am melakukan kunjungan ke Turki dalam rangka ziarah dan sekaligus melakukan pembahasan kerja sama dengan berbagai pihak di Turki. Selain bertemu Yayasan Maarif, Rais 'Am juga dijadwalkan bertemu dengan Wakil Menteri Agama Turki (DIANET) dan Presiden YTB (lembaga pemberi beasiswa) di Turki. Selain itu Rais 'Aam juga dijadwalkan bersilaturrahmi dengan masyarakat Indonesia di Turki dalam rangka syukuran atas lancarnya pelaksanaan Pemilu 2019.

Yayasan Maarif dibentuk Pemerintah Turki melalui undang-undang pada 2016. Yayasan tersebut diberikan kewenangan untuk melakukan kerja sama pendidikan serta mendirikan dan mengelola pendidikan di luar negeri, mulai dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi. Yayasan ini didukung kementerian-kementerian terkait di Turki. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.