Dark/Light Mode

KTT ASEAN Ke-41

Jokowi Tegaskan 6 Hal Penting Soal Myanmar, Salah Satunya Hentikan Kekerasan

Jumat, 11 November 2022 16:10 WIB
Presiden Jokowi dalam sesi retreat KTT ASEAN Ke-41 yang membahas implementasi 5-Point Consensus (5PC) di Myanmar, pada Jumat (11/11) di Hotel Sokha, Phnom Penh. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi dalam sesi retreat KTT ASEAN Ke-41 yang membahas implementasi 5-Point Consensus (5PC) di Myanmar, pada Jumat (11/11) di Hotel Sokha, Phnom Penh. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan enam hal penting terkait isu Myanmar, dalam sesi retreat KTT ASEAN Ke-41.

Secara khusus, sesi itu membahas implementasi 5-Point Consensus (5PC) di negara yang dulunya bernama Burma.

"Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," kata Jokowi di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Jumat (11/11).

Baca juga : Di Forum ASEAN, Mahfud Ingatkan Pentingnya Bangun Keamanan Kawasan

Kedua, mempertegas seruan penghentian kekerasan. Demi menciptakan situasi kondusif di Myanmar.

Ketiga, mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre, untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan.

"Saat ini, bantuan kemanusiaan untuk mendukung ­life-sustaining sangat penting artinya," ujar Jokowi.

Baca juga : What?? Jembatan Gantung Yang Ambruk Di India, Tak Punya Sertifikat Keselamatan

Keempat, keputusan non-political representation dari Myanmar, juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.

“Kelima, engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, ASEAN dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC,” ucap Presiden.

Keenam, untuk menghormati prinsip non-interference ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.

Baca juga : Prof. Tjandra Bagikan 6 Tips Usir Stroke, Salah Satunya Kelola Stres

“Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya,” tegas Jokowi, yang dalam kesempatan tersebut didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.