Dark/Light Mode

AS Klaim Anak Osama Bin Laden Meninggal

Kamis, 1 Agustus 2019 10:09 WIB
AS Klaim Anak Osama Bin Laden Meninggal

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) telah memperoleh informasi bahwa putra dan calon penerus pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden, Hamza bin Laden, sudah meninggal. Hal itu diungkapkan oleh tiga pejabat AS.

Para pejabat tersebut tidak akan memberikan penjelasan tentang di mana atau kapan Hamza bin Laden meninggal atau apakah AS memainkan peranan dalam kematiannya. Tidak diketahui dengan jelas apakah AS telah mengkonfirmasi kematiannya seperti dikutip dari NBC News, Kamis (1/8)). 

Pernyataan publik terakhir, disebut dari Hamza, dirilis sayap media al Qaeda pada 2018. Dalam kesempatan itu, ia mengancam Arab Saudi dan menyeru orang-orang di semenanjung Arab untuk memberontak.

Baca juga : Dengan Optimalisasi Rawa, Produksi Pangan Dijamin Meningkat

Hamza bin Laden diyakini lahir sekitar 1989. Ayahnya pindah ke Afghanistan pada 1996 dan menyatakan perang melawan AS. Hamza ikut bersamanya dan muncul dalam video propaganda al Qaeda. Sebagai pemimpin al Qaeda, Osama bin Laden mengawasi operasi terhadap target Barat yang memuncak pada serangan 11 September 2001 di New York World Trade Center dan Pentagon.

Pasukan elite Navy SEALS membunuh Osama bin Laden pada 2011 saat penggerebekan di kompleks Abbottabad, Pakistan. Hamza tidak ditemukan di kompleks itu. Surat-surat yang disita dari markas itu mengisyaratkan bahwa Osama ingin putranya bergabung dengannya di Abbottabad dan merawatnya sebagai seorang pemimpin.

Dalam sebuah artikel di bulan September 2017, pakar anti-terorisme dan mantan agen FBI Ali Soufan mengatakan, Hamza sedang dipersiapkan untuk peran kepemimpinan dalam organisasi yang didirikan ayahnya dan kemungkinan akan diterima dengan baik oleh para anggota dewan jihad. 

Baca juga : Waspada, Pornografi Anak Lewat Game Online Kian Marak

"Kekhalifahan Negara Islam tampaknya berada di ambang kehancuran, Hamza sekarang adalah sosok terbaik untuk menyatukan kembali gerakan jihad global," katanya.

Pada Februari, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan akan membayar sebanyak 1 juta dolar AS untuk informasi tentang keberadaan Hamza bin Laden. Program Imbalan Kontraterorisme Departemen Luar Negeri AS menggambarkan Hamza sebagai pemimpin al Qaeda yang baru muncul yang telah mengancam serangan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya. 

Gedung putih belum memberikan komentar terkait berita ini.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.