Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Media Tak Boleh Lelah Bantu Damaikan Israel-Palestina

Selasa, 29 November 2022 11:11 WIB
Jurnalis Rakyat Merdeka/RM.id, Muhammad Rusmadi (ke-2 kanan) saat berdiskusi dengan sejumlah jurnalis Israel di Yerusalem. [Foto: Muhammad Rusmadi/ Rakyat Merdeka/RM.id]
Jurnalis Rakyat Merdeka/RM.id, Muhammad Rusmadi (ke-2 kanan) saat berdiskusi dengan sejumlah jurnalis Israel di Yerusalem. [Foto: Muhammad Rusmadi/ Rakyat Merdeka/RM.id]

Catatan: Muhammad Rusmadi

Kepala Redaktur Eksekutif ‘Rakyat Merdeka’

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada 2 November 1917, Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina. Deklarasi inilah yang bisa dibilang, sebagai pemicu konflik Palestina-Israel hingga hari ini, 105 tahun kemudian.

Baca juga : Beras Tidak Boleh Langka

Konflik tak terelakkan, karena bangsa Palestina merasa, mereka telah ada di wilayah itu lebih dulu, jauh sebelum dideklarasikannya negara Israel pada 14 Mei 1948. Namun klaim itu juga dibantah oleh bangsa Yahudi, yang mengklaim, justru wilayah Palestina sesungguhnya adalah wilayah milik bangsa Israel, sejak ribuan tahun silam sebagai Tanah yang Dijanjikan (Promised Land).

Perdebatan tak ada ujungnya memang. Karena bila ditarik ke sejarah masing-masing kitab suci Yahudi dan Islam misalnya, sejatinya dua bangsa ini berakar pada satu Bapak, yakni Ibrahim atau Abraham. Singkatnya, penengahnya kemudian adalah PBB, yang sayangnya hingga hari ini, tak mampu berbuat apa-apa, meski sudah terlalu banyak resolusi PBB yang dilanggar oleh Israel misalnya.

Baca juga : Berdikari Salurkan Bantuan Makanan Untuk Korban Gempa Cianjur

Sejak awal konflik, dan panjangnya rentang waktu konflik ini, tentu telah lama pula menjadi salah satu isu yang menyita perhatian dunia internasional, termasuk bagi negara-negara berpenduduk muslim. Terlebih lagi bagi Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Mengingat Palestina juga berpenduduk mayoritas Muslim, di samping kesamaan nasib dengan Indonesia yang juga pernah dijajah, seperti kondisi Palestina saat ini.

Sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada bangsa Palestina, bahkan hingga kini, Indonesia konsisten menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sebaliknya, Indonesia juga konsisten menyalurkan aliran beragam bantuan untuk rakyat Palestina, membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Palestina, hingga membuka kantor Konsulat Kehormatan RI untuk Palestina di Ramallah, Palestina --meski ditolak Israel!

Baca juga : Festival Sepak Bola Telah Hadir DI e-Football 2023

Dukungan Indonesia bagi Palestina dinilai merupakan amanat konstitusi, mengacu pada Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang berbunyi, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.