Dark/Light Mode

Media Tak Boleh Lelah Bantu Damaikan Israel-Palestina

Selasa, 29 November 2022 11:11 WIB
Jurnalis Rakyat Merdeka/RM.id, Muhammad Rusmadi (ke-2 kanan) saat berdiskusi dengan sejumlah jurnalis Israel di Yerusalem. [Foto: Muhammad Rusmadi/ Rakyat Merdeka/RM.id]
Jurnalis Rakyat Merdeka/RM.id, Muhammad Rusmadi (ke-2 kanan) saat berdiskusi dengan sejumlah jurnalis Israel di Yerusalem. [Foto: Muhammad Rusmadi/ Rakyat Merdeka/RM.id]

 Sebelumnya 
Sayangnya, hingga hari ini, konflik ini belum jelas kapan berujung. Padahal, di antara kekhawatirkan dari konflik ini adalah turut memicu perlawan dalam bentuk-bentuk kekerasan berikutnya, termasuk seringkali diseret ke isu konflik agama; Islam vs Yahudi. Meski, juga sudah terlalu banyak bantahan oleh pihak Palestina sendiri, bahwa konflik ini adalah konflik politik, bukan agama.

Berbagai kebijakan dan perundingan untuk mendamaikan konflik ini juga telah amat banyak dilakukan oleh banyak negara. Termasuk salah satunya tentu, oleh Amerika Serikat, di samping juga Indonesia.

Baca juga : Beras Tidak Boleh Langka

Israel begitu populer di kalangan orang Amerika sehingga Israel nyaris selalu didukung penuh oleh AS, salah satu alasan besarnya adalah persepsi tentang "nilai-nilai bersama". Citra moral Amerika tentang Israel, yakni satu-satunya demokrasi di Timur Tengah, adalah "dasar hubungan AS-Israel."

Kelompok agama pun jadi faktor penting lainnya. Yahudi Amerika dan Kristen evangelis adalah dua kelompok yang paling terlibat secara politik di AS. Mereka adalah konstituen utama di partai Demokrat dan Republik, yang keduanya pun sangat pro-Israel. [Lihat; "Mengapa AS Terkesan Selalu Pro-Israel?", Kompas.com, 29 Oktober 10 2021]

Baca juga : Berdikari Salurkan Bantuan Makanan Untuk Korban Gempa Cianjur

Terlepas dari itu, dalam berbagai dinamika panjang konflik Israel-Palestina ini, tentunya media juga amat berperan, menjaga stamina kepedulian, terus optimistis, konsisten tanpa lelah dalam melaporkan setiap dinamika yang terjadi dalam hubungan Israel-Palestina.

Tak terkecuali, terus mendorong terciptanya solusi yang dianggap paling realistis terhadap konflik ini, yakni Solusi Dua Negara; berupa opsi yang menyerukan dibentuknya "dua negara untuk dua warga" Palestina dan Israel. Solusi inilah yang dianggap cukup mewakili keduanya. Masalahnya, kedua belah pihak hingga kini masih juga belum sepakat, mana batas-batas wilayah mereka masing-masing.

Baca juga : Festival Sepak Bola Telah Hadir DI e-Football 2023

Namun sekali lagi, panjangnya rentang konflik ini, tak boleh disikapi dengan rasa lelah atau bosan. Karena perjuangan bangsa Palestina, sebagaimana juga perjuangan semua bangsa yang pernah terjajah, termasuk Indonesia dahulu, tentu perlu dukungan semua pihak. Tak terkecuali dukungan media massa, apapun jenisnya. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.