Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Krisis politik di Peru yang terus memanas, membuat suasana mencekam. Bahkan, korban jiwa akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan bertambah 17 orang, kemarin, sehingga total sudah 40 orang tewas.
Aksi unjuk rasa terjadi sejak Presiden Peru, Pedro Castillo ditangkap bulan lalu. Mantan guru itu dicopot dari jabatannya dan ditangkap usai ia mencoba membubarkan Kongres dengan ilegal.
Baca juga : Tahun Politik, Menag Instruksikan Jajaran Jaga Kondusivitas
Castillo menjalani 18 bulan masa tahanan prasidang atas dakwaan pemberontakan. Namun dia menolak tuduhan itu. Sejak saat itu, pendukung Castillo turun ke jalan dan berunjuk rasa menentang penangkapan tersebut.
Aksi unjuk rasa yang sempat terhenti ketika musim liburan, kembali dimulai pekan lalu. Selain menuntut pemilihan umum lebih awal dan Castillo dibebaskan, pengunjuk rasa juga meminta Presiden Dina Boluarte turun, Kongres ditutup, dan konstitusi diubah.
Baca juga : Politik Mencemaskan, Ekonomi Mendebarkan
Presiden Boluarte adalah mantan Wakil Presiden Castillo yang menggantikan posisinya. Dilansir Reuters, Senin (9/1) waktu setempat, pertumpahan darah kembali terjadi di dekat bandara di Kota Juliaca di selatan Puno. Para demonstran antipemerintah terlibat bentrok dengan polisi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya