Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau alias Pentagon menyebut balon pengintai China terlihat di negara-negara di lima benua selama beberapa tahun terakhir. Malah total sudah ada 5 balon melewati wilayah AS.
"Ketika balon serupa melewati wilayah AS tiga kali di masa Presiden Donald Trump dan satu selama Pemerintahan Presiden Joe Biden, AS tidak segera mengidentifikasi mereka sebagai balon pengintai China," kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder, dalam jumpa pers 8 Februari 2023.
Namun analisis intelijen selanjutnya, kata Ryder, memungkinkan AS untuk mengonfirmasi, mereka adalah bagian dari upaya mata-mata China dan AS mempelajari lebih banyak tentang program tersebut.
Baca juga : Balon Dicurigai Mata-mata China, Terbang Di Langit Amerika
Sabtu (4/2) waktu AS, satu balon serupa ditembak jatuh jet tempur militer AS. Angkatan Laut dan Penjaga Pantai masih mengumpulkan potongan-potongan balon di lepas pantai South Carolina untuk dianalisis.
Namun Ryder menolak menyebutkan lokasi detil yang dilintasi balon-balon China tersebut. Ia selanjutnya menekankan, balon China itu terlihat di setidaknya lima benua.
Seperti di Amerika utara dan latin, Asia, dan Eropa. Ia menambahkan, balon-balon tersebut adalah pengintai dan memiliki beberapa ukuran dan kemampuan.
Baca juga : Mabok, Maling Tertidur Di Rumah Sang Korban
“Saya dapat meyakinkan anda bahwa ini bukan untuk tujuan sipil. Kami 100 persen yakin tentang itu," tegasnya
China mengklaim itu adalah balon sipil yang digunakan untuk penelitian cuaca. Aksi Washington menembak jatuhnya, dinilai Beijing berlebihan.
Terpisah, dalam konferensi pers bersama Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Departemen Luar Negeri Rabu, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken mengatakan, telah berbagi informasi dengan puluhan negara di seluruh dunia terkait balon pengintai China itu.
Baca juga : Sandi Bersarung Hijau Di Acara PPP
"Baik dari Washington DC maupun melalui kedutaan-kedutaan kami. Kami melakukannya karena Amerika bukan satu-satunya target program balon China yang telah melanggar kedaulatan negara-negara di lima benua ini," terangnya.
Sebelumnya, diberitakan Washington Post,Senin (6/2), Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengundang sekitar 150 diplomat dari 40 kedutaan besar di Washington untuk pengarahan mengenai balon-balon pengintai China.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya