Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Migas Negeri Paman Sam Melonjak

AS Paling Diuntungkan Perang Rusia-Ukraina

Rabu, 22 Februari 2023 05:05 WIB
Duta Besar Ukraina untuk Jerman Oleksii Makeiev (kanan) berdiri di atas tank Leopard saat berkunjung ke 
tempat tentara Ukraina dilatih menggunakan tank Leopard, di 
pangkalan militer Jerman di Munster, Jerman, 20 Februari 2023. (Foto Reuters/Fabian Bimmer)
Duta Besar Ukraina untuk Jerman Oleksii Makeiev (kanan) berdiri di atas tank Leopard saat berkunjung ke tempat tentara Ukraina dilatih menggunakan tank Leopard, di pangkalan militer Jerman di Munster, Jerman, 20 Februari 2023. (Foto Reuters/Fabian Bimmer)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah negara meraup untung di balik peperangan antara Rusia-Ukraina. Dan, Amerika Serikat (AS) disebut-sebut sebagai negara paling diuntungkan. Minyak dan gas (migas) negeri Paman Sam berhasil dijual ke Benua Biru dengan harga selangit.

Konflik Rusia-Ukraina belum menunjukkan indikasi akan berakhir. Kabar menipisnya amunisi Ukraina dan Rusia tidak mengurangi intensitas kedua belah pihak untuk saling serang.

Baca juga : Lawan Persija, Barito Putera Diuntungkan Masa Pemulihan

Menurut pengamat militer yang berbasis di Israel, David Gendelman, Rusia tidak membatasi serangannya karena mereka memiliki keunggulan dalam persenjataan. Terutama dalam artileri dan jet tempur. Namun, konsumsi amunisi artileri Rusia telah turun secara signifikan dibandingkan dengan musim semi hingga periode musim panas.

“Sejauh ini pasukan Rusia memang bergerak pelan. Tapi mereka tetap maju menyerang,” ujar Gendelman dikutip Euronews, Minggu (19/2).

Baca juga : Kerja Maksimal, Erick Thohir Disebut Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Pengamat politik dan Sosiolog Rusia Grigory Yudin menyampaikan, Kremlin tengah mempersiapkan untuk perang yang besar menjelang setahun menginvasi Ukraina. Dia memprediksi perang akan terus berlangsung selama Vladimir Putin masih memimpin Negeri Beruang Putih.

“Jika Putin masih 20 tahun di Kremlin, maka perang masih akan berlangsung selama 20 tahun,” simpulnya.

Baca juga : Golkar Jadi Primadona, Manuver PDIP Paling Ditunggu 

Menurut Yudin, perang bisa saja berakhir. Tetapi, konfliknya akan tetap berlangsung lama.

China, India & AS Diuntungkan
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.