Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Harga Migas Negeri Paman Sam Melonjak
AS Paling Diuntungkan Perang Rusia-Ukraina
Rabu, 22 Februari 2023 05:05 WIB
![Duta Besar Ukraina untuk Jerman Oleksii Makeiev (kanan) berdiri di atas tank Leopard saat berkunjung ke
tempat tentara Ukraina dilatih menggunakan tank Leopard, di
pangkalan militer Jerman di Munster, Jerman, 20 Februari 2023. (Foto Reuters/Fabian Bimmer) Duta Besar Ukraina untuk Jerman Oleksii Makeiev (kanan) berdiri di atas tank Leopard saat berkunjung ke
tempat tentara Ukraina dilatih menggunakan tank Leopard, di
pangkalan militer Jerman di Munster, Jerman, 20 Februari 2023. (Foto Reuters/Fabian Bimmer)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Sejumlah negara meraup untung di balik peperangan antara Rusia-Ukraina. Dan, Amerika Serikat (AS) disebut-sebut sebagai negara paling diuntungkan. Minyak dan gas (migas) negeri Paman Sam berhasil dijual ke Benua Biru dengan harga selangit.
Konflik Rusia-Ukraina belum menunjukkan indikasi akan berakhir. Kabar menipisnya amunisi Ukraina dan Rusia tidak mengurangi intensitas kedua belah pihak untuk saling serang.
Baca juga : Lawan Persija, Barito Putera Diuntungkan Masa Pemulihan
Menurut pengamat militer yang berbasis di Israel, David Gendelman, Rusia tidak membatasi serangannya karena mereka memiliki keunggulan dalam persenjataan. Terutama dalam artileri dan jet tempur. Namun, konsumsi amunisi artileri Rusia telah turun secara signifikan dibandingkan dengan musim semi hingga periode musim panas.
“Sejauh ini pasukan Rusia memang bergerak pelan. Tapi mereka tetap maju menyerang,” ujar Gendelman dikutip Euronews, Minggu (19/2).
Baca juga : Kerja Maksimal, Erick Thohir Disebut Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
Pengamat politik dan Sosiolog Rusia Grigory Yudin menyampaikan, Kremlin tengah mempersiapkan untuk perang yang besar menjelang setahun menginvasi Ukraina. Dia memprediksi perang akan terus berlangsung selama Vladimir Putin masih memimpin Negeri Beruang Putih.
“Jika Putin masih 20 tahun di Kremlin, maka perang masih akan berlangsung selama 20 tahun,” simpulnya.
Baca juga : Golkar Jadi Primadona, Manuver PDIP Paling DitungguÂ
Menurut Yudin, perang bisa saja berakhir. Tetapi, konfliknya akan tetap berlangsung lama.
China, India & AS Diuntungkan
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya